Konsul RI Tawau Kunjungi YB Datuk Nizam, Bahas Kerjasama Ekonomi dan Konektivitas Perbatasan
Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo, melakukan kunjungan hormat kepada YB Datuk Nizam, Ahli Dewan Undangan Negeri Sabah, untuk mempererat kerjasama ekonomi dan budaya perbatasan Indonesia-Malaysia. Foto:BPIP/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID - Konsul Republik Indonesia (RI) Tawau, Aris Heru Utomo, bersama istrinya, melakukan kunjungan hormat ke kediaman YB Datuk Nizam bin Datuk Seri Panglima Abu Bakar Titingan, Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) Sabah untuk Apas, yang juga menjabat sebagai Pembantu Menteri kepada Ketua Menteri Sabah.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan diri serta mempererat hubungan baik antara Konsulat RI Tawau dan YB Datuk Nizam.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Majelis Perbandaran Tawau (MPT), En. Mohd.
BACA JUGA:BPIP Sosialisasikan Pancasila di KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, Rayakan 79 Tahun Kemerdekaan
BACA JUGA:Peran Nilai Agama dalam Pembentukan Etika Negara: Diskusi BPIP dan Tantangan Penguatan Moralitas
Shoffian Mohd. Said, diskusi berlangsung hangat mengenai potensi peningkatan kerjasama ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan perbatasan, khususnya mengingat posisi strategis Tawau yang berbatasan langsung dengan kota-kota di Kalimantan Utara, Indonesia, seperti Nunukan dan Tarakan.
YB Datuk Nizam menyampaikan optimisme terkait dampak positif yang bisa dirasakan oleh negara bagian Sabah, khususnya wilayah perbatasan, pasca diresmikannya Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia.
Salah satu rencana yang dibahas adalah pembukaan rute penerbangan baru oleh maskapai AirAsia, yang akan menghubungkan Tawau, Tarakan, dan Balikpapan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Konsulat RI di Hamburg Sambut Delegasi BPIP dan MPR RI, Perkuat Persatuan dan Ideologi Pancasila.
BACA JUGA:BPIP Pastikan Paskibraka 2024 Siap Tampil Prima di IKN
Konsul RI Tawau menyambut baik rencana ini dan menambahkan bahwa seiring dengan perubahan status Bandara Juwata Tarakan menjadi bandara domestik, pihaknya telah mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan Indonesia agar bandara tersebut kembali diberi status internasional.
Dengan demikian, konektivitas udara antara Tawau dan wilayah Kalimantan Utara dapat terwujud lebih baik, meningkatkan arus orang dan barang, serta mempererat hubungan ekonomi dan sosial budaya antara Indonesia dan Malaysia.
BACA JUGA:Minta Maaf BPIP Klarifikasi Isu Hijab Paskibraka 2024 dalam Pengukuhan di Ibu Kota Nusantara
BACA JUGA:Permohonan Maaf BPIP atas Kontroversi Lepas Hijab Paskibraka Putri 2024