ALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kesehatan reproduksi penting untuk dikenalkan secara dini kepada anak-anak. Mkulai dari para pelajar sekolah dasar (SD). Upaya edukasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai tubuh manusia. Terutama terkait organ reproduksi dan pubertas, dengan pendekatan yang sesuai usia dan psikologi anak.

Seperti yang dilakukan para dosen Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi (IKesT) Muhammadiyah Palembang 26 September 2024 lalu di Sanggar Belajar Jalan Kebun, Malaysia.

Edukasi itu untuk membantu anak memahami perubahan tubuh yang alami, menjaga kebersihan pribadi, serta mencegah perilaku yang tidak sehat di masa depan.

“Tujuan kegiatan ini adalah membekali anak-anak dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi secara positif,” ujar dosen IKesT Muhammadiyah Palembang, Rosmiarti SKM MKes PhD didampingi Riska Marlin SST MKes.

Menurutnya, dengan edukasi ini, anak-anak akan memiliki pemahaman yang benar tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan serta pentingnya menjaga kebersihan organ tubuh. “Metode pelaksanaan edukasi dilakukan melalui ceramah interaktif, permainan edukatif, dan diskusi terbuka, yang disesuaikan dengan usia anak,” jelasnya. 

Untuk anak kelas rendah, materi difokuskan pada pengenalan tubuh dan kebersihan diri, sementara anak kelas tinggi diperkenalkan pada perubahan saat pubertas. Dalam implementasi, anak-anak diberikan kusioner pre test sebagai baseline untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman para siswa tentang Pengenalan Dini  Kesehatan Reproduksi. 

BACA JUGA:Menanamkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Usia Dini Bagi Anak SD di Sanggar Belajar Jalan Kebun Malaysia

BACA JUGA:Sederet Manfaat Paparan Sinar Matahari Pagi untuk Kesehatan, Yuk Luangkan Waktu Menikmatinya!

“Sebanyak 31 orang dari Sanggar Belajar Jalan Kebun, Malaysia, rata-rata hasil yang didapat 90% anak sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi,” bebernya. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi serta citra tubuh yang positif. 

Guru dan orang tua juga mendukung program ini karena dianggap memberikan manfaat edukatif yang diperlukan anak-anak dalam memahami diri mereka sendiri. Secara keseluruhan, pengenalan kesehatan reproduksi sejak dini sangat bermanfaat untuk mendorong perilaku sehat dan membentuk pondasi pemahaman tentang tubuh mereka di masa mendatang.

Keberlanjutan pengabdian ini adalah kami melakukan kerjasama dalam membentuk wadah Bimbingan dan Konsling Seks Dini dan Kesehatan Reproduksi Anak di sanggar belajar Jalan Kebun Malaysia. “Kapan pun terjadi masalah atau terdapat kegiatan sekolah yang membutuhkan kami terkait kesehatan anak, khususnya masalah reproduksi anak, kami siap untuk dilibatkan,” tegasnya. 

Dengan adanya wadah ini diharapkan menjadi upaya keberlanjutan pengabdian sebagai upaya perwujudan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, khususnya IKesT Muhammadiyah Palembang.(*)