Koalisi Ojol Palembang Dukung Pilkada Damai
DEKLARASI: Koalisi Ojol Palembang (KOP) menggelar Deklarasi Pilkada Damai 2024 di Ballroom Mahameru Hotel Swarna Dwipa, kemarin. FOTO: KEMAS ARIVAI/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Koalisi Ojol Palembang (KOP) menggelar Deklarasi Pilkada Damai 2024 di Ballroom Mahameru Hotel Swarna Dwipa, Senin, 4 November 2024.
‘’Kegiatan ini bentuk partisipasi komunitas ojol untuk menyukseskan pilkada serentak 2024,’’ ujar Ketua Pelaksana, Sandi Susanto.
BACA JUGA:ADO Deklarasi Dukung RDPS, Targetkan Kemenangan di Pilkada Palembang
BACA JUGA:Deklarasi Pilkada Damai Jangan Cuma Seremonial, Bikin Kekacauan Akan Ditindak Tegas
Koalisi Ojol Palembang (KOP) merupakan perkumpulan komunitas ojek online untuk mengajak masyarakat Sumsel khususnya Kota Palembang untuk saling menghormati dan tak menyebarkan berita hoax.
"Koalisi Ojol Palembang (KOP) siap mendukung dan membantu TNI/Polri dalam menciptakan pilkada damai di wilayah Kota Palembang," kata Sandi.
Ketua KPU Palembang, Syawaludin mengapresiasi KOP dengan melaksanakan acara deklarasi pilkada damai gubernur wakil gubernur, wali kota wakil wali kota Palembang.
‘’Semoga deklarasi ini mendapat berkah dari Allah. Terima kasih pada komunitas ojol dalam mendukung pilkada damai.
Keberadaan komunitas ojol yang memiliki jumlah massa besar akan memiliki pengaruh dalam pelaksanaan pilkada di wilayah Sumsel," terangnya.
Syawal juga berharap komunitas ojol mensosialisasikan agar masyarakat menggunakan hak suaranya dan jangan golput.
Acara juga diisi dengan pembacaan deklarasi damai oleh Koalisi Ojol Palembang (KOP). Pernyataan KOP diantaranya siap menjaga keutuhan Negara Dan Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, siap mengawal Pilkada yang damai, demokratis, dan edukatif.
BACA JUGA:KPU Prabumulih Sukses Gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut hingga Deklarasi Damai
BACA JUGA:KPU OKI Gelar Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati OKI
Serta menyerukan masyarakat tak melakukan penyebaran ujaran kebencian dan berita hoax atas dasar sara, intoleransi dan radikalisme agama, serta dapat memanfaatkan berbagai sarana media sosial dan sarana publik lainnya secara cerdas dan bertangung jawab.