Revisi RTRW Kabupaten Lahat: Penambahan Kecamatan, Rencana Tol, dan Perkantoran Baru untuk 2025-2032

Reporter: Agustriawan |

Editor: Novis |

Jumat , 25 Oct 2024 - 08:19

Revisi RTRW Kabupaten Lahat mencakup penambahan wilayah kecamatan, rencana tol, dan pengembangan kawasan perkantoran baru. Foto: triawan/sumateraekspres.id--

BACA JUGA:PAD Lahat Terkatrol DBH Minerba

Selain itu, rencana pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol dan kawasan perkantoran baru, juga menjadi bagian dari agenda tata ruang yang harus diperhatikan.

Leni menambahkan bahwa perubahan dalam RTRW harus tetap memperhatikan daya dukung lingkungan, agar tidak merusak pemanfaatan ruang yang telah ada.

"Dengan pengelolaan RTRW yang baik, diharapkan pengembangan Kota Lahat dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," sampainya.

revisi rtrw kabupaten lahat: penambahan kecamatan, rencana tol, dan perkantoran baru untuk 2025-2032                              sumateraekspres.id  – rencana tata ruang wilayah (rtrw) kota berfungsi sebagai pedoman utama dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang di wilayah kota.
hal ini diungkapkan oleh plh kadis pupr subranuddin se melalui kabid tata ruang dinas pupr kabupaten lahat, leni marlena st. 
dijelaskannya bahwa saat ini kabupaten lahat sedang mervisi rtrw yang ada. rtrw yang baru dibuat untuk tahun 2025-2032 mendatang dan bisa direvisi tiap lima tahun sekali. 
lanjutnya bahwa rtrw sebagai menjadi dasar penting untuk penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan, sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang no. 26 tahun 2007.
baca juga:prakiraan cuaca sumsel jumat 25 oktober 2024: hujan petir di pagaralam, lahat, oku, oku selatan
baca juga:kabupaten lahat catat penurunan angka kemiskinan ekstrem tertinggi dalam tiga tahun terakhir
leni menjelaskan bahwa rtrw memiliki banyak manfaat, di antaranya:
- mewujudkan keterpaduan dan keserasian pembangunan wilayah.
- meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan wilayah.
- menjadi panduan pengembangan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
dokumen rtrw juga berfungsi sebagai payung hukum untuk kesesuaian tata ruang dan pemanfaatan tanah. dengan adanya rtrw, proses perizinan pembangunan menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana tata ruang daerah, provinsi, dan nasional.
leni menekankan pentingnya revisi rtrw setiap lima tahun, dengan kajian lingkungan hidup strategis (klhs) yang dilakukan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan. proses revisi ini melibatkan validasi dari pemerintah provinsi dan kementerian atr.
dalam revisi terbaru, terjadi perubahan signifikan dengan penambahan kecamatan dari 21 menjadi 24.
baca juga:potensi bebatuan belum tergarap optimal, 25 iup dan 10 sipb tersebar di lahat empat lawang 
baca juga:pad lahat terkatrol dbh minerba
selain itu, rencana pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol dan kawasan perkantoran baru, juga menjadi bagian dari agenda tata ruang yang harus diperhatikan.
leni menambahkan bahwa perubahan dalam rtrw harus tetap memperhatikan daya dukung lingkungan, agar tidak merusak pemanfaatan ruang yang telah ada.
"dengan pengelolaan rtrw yang baik, diharapkan pengembangan kota lahat dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," sampainya.