Tanjung Batu Ogan Ilir, Sentra Pengrajin Emas dan Perak Khas Sumsel yang Melegenda Hingga Nasional

Reporter: dian |

Editor: Novis |

Rabu , 23 Oct 2024 - 12:35

Tanjung Batu dikenal sebagai pusat pengrajin emas dan perak khas Sumsel, dengan hasil yang menembus pasar nasional. Foto: ig--

SUMATERAEKSPRES.ID - Tanjung Batu adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Di tempat ini, mayoritas mata pencaharian penduduknya merupakan Pengrajin Emas dan Perak.

Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri dimana sebagian penduduknya pun ada yang berkebun, berladang atau menangkap ikan.

Tiap-tiap desa mempunyai spesifikasi bidang usaha atau mata pencaharian sendiri.

Berdasarkan informasi, pekerjaan pengrajin Emas serta perak ini merupakan warisan dari Seorang Penyebar agama Islam di desa Tanjung Batu yaitu Sayyid Makdum.

Kerajinan Perak serta Emas khas Sumsel diproduksi di daerah Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir. Daerah ini terkenal dengan kerajinan dari emas serta kini berkembang juga ke kerajinan perak. Para pengrajin di daerah ini menekuni kerajinan perak secara turun temurun.

Di Tanjung Batu pula, terdapat banyak pengrajin emas dan perak yang membuat perhiasan serta aksesoris. Ini banyak motifnya yang bagus juga indah.

Adapun motif perhiasan yang dibuat cukup bervariasi mulai dari perhiasan pada umumnya seperti gelang, cincin, kalung hingga anting dan beragam aksesoris lain.

Seiring perkembangan zaman, para pengrajin di daerah ini juga memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk hasil kerajinannya.

Seperti misalnya, menjualnya melalui platform media sosial. Dengan demikian, hasil penjualan kerajinan dari desa ini tak hanya dijual di lingkup Desa, Kabupaten, atau provinsi.

tanjung batu ogan ilir, sentra pengrajin emas dan perak khas sumsel yang melegenda hingga nasional                            sumateraekspres.id - tanjung batu adalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten ogan ilir sumatera selatan.
di tempat ini, mayoritas mata pencaharian penduduknya merupakan pengrajin emas dan perak. 
kendati demikian, tidak dapat dipungkiri dimana sebagian penduduknya pun ada yang berkebun, berladang atau menangkap ikan.
tiap-tiap desa mempunyai spesifikasi bidang usaha atau mata pencaharian sendiri. 
baca juga:luar biasa. 165 hafiz dan hafizah lahir dari rumah tahfidz al-ikhlas tanjung batu seberang ogan ilir
baca juga:ada apa ya? siswa sman tanjung batu kok kerjakan soal to akbar di bawah pohon
berdasarkan informasi, pekerjaan pengrajin emas serta perak ini merupakan warisan dari seorang penyebar agama islam di desa tanjung batu yaitu sayyid makdum. 
kerajinan perak serta emas khas sumsel diproduksi di daerah tanjung batu, kabupaten ogan ilir. daerah ini terkenal dengan kerajinan dari emas serta kini berkembang juga ke kerajinan perak. para pengrajin di daerah ini menekuni kerajinan perak secara turun temurun. 
di tanjung batu pula, terdapat banyak pengrajin emas dan perak yang membuat perhiasan serta aksesoris. ini banyak motifnya yang bagus juga indah. 
adapun motif perhiasan yang dibuat cukup bervariasi mulai dari perhiasan pada umumnya seperti gelang, cincin, kalung hingga anting dan beragam aksesoris lain. 
baca juga:ramah lingkungan, kerajinan songket binaan bukit asam (ptba) gunakan pewarna alami
baca juga:bank bri dukung kriyanusa 2024: umkm kerajinan dan seni kriya siap naik kelas
seiring perkembangan zaman, para pengrajin di daerah ini juga memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk hasil kerajinannya.
seperti misalnya, menjualnya melalui platform media sosial. dengan demikian, hasil penjualan kerajinan dari desa ini tak hanya dijual di lingkup desa, kabupaten, atau provinsi.
namun penjualan hasil kerajinan atau perhiasan di daerah ini juga sudah merambah ke pulau jawa, dan lainnya.
selain itu, ada juga penduduk yang kemudian membuka toko, membuat dan menjual emas sendiri.
umumnya mereka akan membuka toko emas di luar desa, misalnya di kota atau di daerah kabupaten lain. 
baca juga:lestarikan kerajinan sulam angkinan, kampung sunan, kecamatan kalidoni
baca juga:angkat potensi pangan hingga kerajinan tangan, jangan hanya bersifat seremonial
tentunya hasil yang diperoleh akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan apabila menerima sistem upahan.
secara nominal mungkin sangat sulit untuk diukur, namun secara pandangan mata akan terlihat jelas, misalnya dengan penampakkan kendaraan dan rumah yang relatif lebih bagus.