https://sumateraekspres.bacakoran.co/

7.400 Gagal Ginjal, Alat Cuci Darah Terbatas

--

BACA JUGA:Ginjal Kronis Sering Tak Terdeteksi

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Ginjal, Ayo Mulai Hindari Konsumsi Minuman Ini ya

"Pasiennya rutin dalam satu minggu dua kali perawatan. Jadi kami bisa masukkan pasien lagi, setelah (maaf) ada pasien yang meninggal atau pindah," tambah Widistuty. Jika tidak, maka dengan alat yang ada, jumlah pasien yang bisa dilayani maksimal 20 orang.

Sebab, untuk sekali cuci darah seorang pasien bisa makan waktu 5 jam. Sehingga dalam sehari, satu mesin Dialiser maksimal hanya dua pasien. 

Terpisah, Humas RSUD HM Rabain Kabupaten Muara Enim, Jauhari mengatakan, pihaknya juga melayani hemodialisa atau cuci darah. "Untuk alat hemodialisa ada 14 unit," ujarnya. 

Saat ini, jumlah pasien cuci darah ada 82 orang. Ada tiga dari luar Muara Enim. "Dua pasien berasal dari kabupaten Lahat dan satu dari Kota Pagaralam," ungkapnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, dr Trisnawarman mengungkapkan, jumlah penderita gagal ginjal di Sumsel cukup banyak. “Tahun lalu angkanya sudah mencapai ribuan orang. Banyak faktor penyebab. Namun paling dominan karena kebiasaan dan pola hidup tidak sehat," kata dia. 

Selain itu, kata dr Tris, banyak pasien yang mengabaikan pengobatan dan terapi yang diberikan dokter. Termasuk dokter rujukan pertama. "Mereka tidak minum obat karena ada kekhawatiran minum obat bisa merusak ginjal. Padahal obat diberikan oleh para medis itu sesuai standar dan aturan. Tidak mungkin sembarangan," bebernya.

Tidak hanya itu, masih banyak pula pasien yang meminum obat-obatan tidak standard an itu akhirnya memperparah kondisi pasien. "Paling penting adalah pasien harusnya menerapkan pola hidup sehat, olahraga lalu menghindari makanan dengan kadar gula tinggi hingga mengurangi makanan lemak tinggi,” imbuhnya.

BACA JUGA:Pentingnya Mengenali Kerusakan Ginjal Akibat Hipertensi dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Bahaya dan Risiko Gula Darah Tinggi, Ancaman Serius bagi Jantung, Ginjal, dan Saraf

Ditambahkannya, berdasarkan data 2023, jumlah pasien gagal ginjal laki-laki yang hidup/meninggal sebanyak 3.607 orang. Sedangkan jumlah pasien gagal ginjal perempuan yang hidup/meninggal ada 3.793 orang. Total 7.400 orang. Sementara jumlah pasien keluar meninggal ada 1.157 orang (lihat grafis).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialistik Ginjal Hipertensi, sekaligus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, Dr dr Zulkhair Ali SpPD KGH FINASIM mengatakan, gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal menjadi buruk, menjadi lebih kecil dan kaku atau keras. Akibatnya, aliran pembuluh darah di ginjal berkurang. 

"Ini membuat ginjal tidak dapat berfungsi sebagai detoksifikasi,sehingga menimbulkan penyakit serius, seperti peningkatan kreatinin dan nitrogen urea," jelas dia. Pasien yang menderita gagal ginjal jika tidak ada pengobatan efektif  maka nyawanya terancam.

Dia menambahkan, penyebab utama gagal ginjal adalah tekanan darah tinggi, hiperglikemia, dan asam urat tinggi dalam jangka waktu panjang. Selain itu, penyakit seperti nefritis akut dan kronis, batu saluran kemih, atau jenis obat oral juga bisa merusak ginjal. "Hal tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal," terangnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan