Target Prabowo, 5 Tahun Swasembada, Pidato Perdana Sebagai Presiden Ke-8 RI, 2500 Kata Dalam 52 Menit
--
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 2.500 kata disampaikan Presiden Ke-8 RI, Prabowo Subianto dalam pidatonya usai dilantik bersama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka di Gedung MPR/DPR-RI, kemarin (20/10).
Dia mengucapkan 69 kali kata ‘kita’, 35 kali kata ‘harus’, dan 25 kata ‘dengan’, Lalu, kata ‘rakyat’ 23 kali, ‘bangsa’ 19 kali, ‘Indonesia’ 16 kali, ‘swasembada’ 15 kali, ‘energi’ 12 kali, dan ‘tantangan’ 10 kali dan ‘pangan’ 10 kali.
BACA JUGA:Prabowo Tunjuk Mantan Pangdam II Sriwijaya jadi Kepala Staf Kepresidenan
BACA JUGA:Prabowo Umumkan Kabinet Merah Putih,Ada AHY hingga Muhaimin, Ini 7 Nama Menko yang Ditunjuk
Akhir pidato ditutupnya dengan tiga kali teriakan merdeka, yang langsung mendapat sambutan meriah dan standing ovation dari semua yang hadir dalam sidang paripurna itu.
"Prabowo, Prabowo, Prabowo!" pekik peserta sidang. Prabowo pun kemudian membungkukkan badan ke 709 dari total 732 anggota MPR-RI serta undangan lain yang menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut untuk menunjukkan rasa takzim serta hormatnya.
Ada pun dalam pidato pertamnya sebagai presiden, Ketua Umum Partai Gerindra itu pun banyak menyinggung kata swasembada pangan dan energi. Hal tersebut menjadi misi utama Prabowo saat menjabat menjadi presiden dalam 5 tahun ke depan.
“Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” ujarnya.
Dia juga menyinggung soal swasembada energi. Pemerintah yang dibentuknya akan fokus untuk mencapai hal itu. “Kita harus swasembada energi.
Dalam keadaan ketegangan dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek,” imbuh Prabowo.
Menurut dia, tantangan, rintangan hambatan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergulatan dunia saat ini tidak ringan.
“Saya selalu mengajak saudara-saudara, sebangsa, dan setanah air untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman,” ujarnya.
Ia mengingatkan, sejarah Indonesia yang penuh dengan kepahlawanan, pengorbanan, dan keberanian. Termasuk keberanian rakyat menghadapi segala tantangan bahkan invasi-invasi dari bangsa lain. Prabowo menegaskan kalau kemerdekaan Indonesia bukan hadiah.
“Kita harus paham dan ingat selalu pengorbanan yang paling besar adalah pengorbanan dari rakyat kita yang paling miskin wong cilik yang berjuang yang memberi makan kepada pejuang-pejuang Jangan lah kita lupa waktu kita perang kemerdekaan, kita tidak punya anggaran, pasukan kita tidak digaji, siapa yang memberi makan kepada kita? Yang memberi makan adalah para petani di desa-desa, para nelayan, para pekerja, terus menerus mereka yang mendirikan RI,” tegasnya.