Sementara serat tanaman ini digunakan sebagai bahan pakaian.

Di Jepang, Sanseviera banyak digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.

Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan yakni mampu menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Sehingga sansevieria dikenal juga sebagai tumbuhan yang mampu membersihkan udara terutama dari asap rokok jika di letakan di dalam ruangan.

Keistimewaan lain dari lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.

Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.

BACA JUGA:Inilah Rekomendasi 8 Tanaman Obat yang Sebaiknya Ditanam di Sekitar Rumah

BACA JUGA:Ingin Memelihara Tanaman Merambat Tanpa Merusak Dinding? 6 Tanaman ini Jadi Rekomendasi

Selanjutnya ada spathiphyllum, atau peace lily, tidak hanya memiliki keindahan bunga, tetapi juga memiliki kemampuan membersihkan udara secara efektif.

Menurut studi NASA, beberapa tanaman hias dapat mengurangi udara kotor didalam ruangan hingga 87 persen dalam waktu 24 jam. 

Penelitian dilakukan di tahun 1989 ini semakin menguatkan pentingnya mengintegrasikan tanaman dalam desain interior. Terutama di kawasan perkotaan yang sering terpapar polusi.


"Menanam tanaman di dalam rumah atau kantor bukan hanya soal estetika, tetapi juga kesehatan. Tanaman ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi," ujar seorang ahli botani dari Universitas Indonesia. Dr. Siti Rahmawati.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran pentingnya lingkungan yang sehat, banyak masyarakat mulai beralih ke penggunaan tanaman hias tersebut.

Berbagai komunitas juga mulai mengadakan workshop menanam tanaman hias untuk edukasi dan promosi gaya hidup hijau.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada upaya penurunan polusi udara secara keseluruhan.