Alami Gangguan Mental, Jangan Ragu Konsultasi, Ini Tips 8 Tepat Memilih Psikolog
KONSULTASI: Bagi anda yang sedang punya masalah sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog --
Psikolog bisa menggunakan konsultasi sendiri atau termasuk metode lain, misalnya pengobatan atau hipnoterapi. Namun, psikolog tidak dapat meresepkan obat.
5. Cari Psikolog yang Membuat Anda Nyaman
Penting untuk mencari psikolog yang membuat Anda nyaman selama pemulihan masalah mental. Dalam hal kesehatan mental, jenis kelamin juga merupakan pertimbangan penting. Psikolog mungkin menjadi lebih terampil ketika merawat wanita dan pria secara berbeda.
6. Evaluasi Gaya Komunikasi
Cara memilih psikolog yang tepat berikutnya adalah Anda harus benar-benar merasa nyaman saat berbicara dengannya. Hal ini penting agar Anda lebih mudah untuk terbuka tentang topik sensitif. Saat pertama kali bertemu psikolog, ajukanlah pertanyaan dan perhatikan bagaimana dia menanggapinya.
Psikolog yang bagus adalah yang menyambut pertanyaan Anda dan menjawabnya dengan cara yang mudah dipahami. Carilah psikolog yang menunjukkan minat dalam mengenali pasiennya; yang akan mempertimbangkan prioritas perawatan dan menghormati proses pengambilan keputusan pasien.
BACA JUGA:Mengajarkan Anak untuk Tidak Mudah Menyerah: Yuk, Simak Tips dari Psikolog!
BACA JUGA:Peringatan bagi Orangtua, Ini Efek Kalimat Destruktif Terhadap Psikologis Anak
7. Perhatikan Testimoni Kepuasan Pasien
Membaca testimoni alias kesaksian pasien terhadap psikolog dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana dia mempraktikkan psikologi. Survei kepuasan pasien biasanya menanyakan pengalamannya dalam menjadwalkan janji temu, waktu tunggu, lingkungan tempat praktik, dan keramahan stafnya.
Anda juga bisa mempelajari tentang seberapa baik pasien memercayai psikolog, berapa banyak waktu yang dia habiskan dengan pasiennya, dan seberapa baik menjawab pertanyaan.
8. Ketahui Apakah Asuransi Mengcover Masalah Kesehatan Mental
Untuk mendapatkan banyak manfaat asuransi dan sedikit biaya untuk perawatan, mungkin perlu mencari psikolog yang ikut serta dalam rencana asuransi kesehatan mental. Perlu diingat beberapa psikolog tidak ikut serta atau menerima asuransi. (*)