https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Buka Lahan Nganggur,Tanami Singkong Karet

MAKSIMAL: Pemdes Saud kini memaksimalkan lahan tidur untuk memberi kesempatan warganya untuk menggarap kebus singkong karet. Di bidang ketahanan pangan desa ini mengembangkan budidaya ikan. -foto Ds Saud for sumeks-

BATANG HARI LEKO, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Desa Saud, Kecamatan Batang Hari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mencoba memaksimalkan lahan nganggur masyarakat yang belum tergarap. Salah satu upayanya memberi kesempatan kepada petani yang berminat menggarap perkebunan singkong karet.  


Ranggi Akander SIP Kepala Desa Saud--

“Kami punya program ketahanan pangan yang dananya berasal dari dana desa. Tahun lalu kami budidaya ikan nila dan gurami dalam kerambah, menggandeng kelompok pembudidaya perikanan di desa,” ujar Kepala Desa Saud, Ranggi Akander SIP  kepada koran ini, kemarin. 

BACA JUGA:TABRAK TIANG LRT

BACA JUGA:Bangun Gapura Selamat Datang, Gelar Pelatihan BUMDes

Sementara tahun ini, pihaknya akan membudidayakan singkong karet, belajar dari Provinsi Lampung yang banyak menanamnya untuk bahan baku produksi tepung tapioka. “Apalagi di Batang Hari Leko dan Sungai Keruh sudah ada tempat (agen) yang menampung singkong karet,” tuturnya. Dijelaskan, pihaknya sudah menggandeng sejumlah petani untuk menanamnya di lahan seluas 5,2 hektare. 


Pemdes Saud kini memaksimalkan lahan tidur untuk memberi kesempatan warganya untuk menggarap kebus singkong karet--

“Lahan itu milik petani juga, lahan nganggur atau tidak produktif. Dulunya perkebunan karet, sekarang sudah dibuka. Tinggal penanaman bibit, rencananya sebanyak 868 bibit ubi karet,” tuturnya. Dengan masa panen sekitar 8 bulan. Dia berharap jika program ini berhasil dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani. “Apalagi kalau sukses, banyak petani lain yang juga berminat untuk menggarap perkebunan ini,” tegasnya. 

Selama ini, kata Ranggi, mayoritas penduduk Desa Saud bermata pencaharian sebagai petani sawit dan karet. “Saya kira masih banyak lahan nganggur yang belum digarap, ini pula menjadi PR kami ke depan,” tegasnya. Selain program ketahanan pangan, dana desa juga disalurkan untuk program pembangunan infrastruktur. Tahun ini pihaknya membangun jalan cor beton lingkar desa dan saat ini sudah selesai. 

Kemudian, membangun jembatan yang menghubungkan akses ke perkebunan sawit dan karet warga. Lalu ada rehab Kantor Desa dan Balai Desa dari dana ADDK. “Banyak pula usulan masyarakat minta bangunkan parit yang lebih besar di desa, karena parit yang ada sudah banyak yang rusak dan kondisinya kecil,” pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan