https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Durasi Musim Hujan Diprediksi Lebih Panjang, BMKG Ingatkan Bencana Hidrologi dan Waspada Kejadian Ekstrem

--

BMKG meminta pemerintah daerah lebih optimal mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama periode musim hujan. Serta pentingnya memperhatikan peringatan dini.

Pemerintah daerah dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi prediksi musim hujan 2024-2025 ini. sebagai acuan untuk menyusun rencana aksi dini atau early action. Untuk menekan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologi.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi SH MSE, mengatakan selain tetap berjalan penanganan karhutla, Pemprov Sumsel bersama pemerintah 17 kabupaten/kota di Sumsel juga sudah harus mulai untuk mengantisipasi bencana lainnya. 

“Untuk itu, kami ingatkan penanganan karhutlah harus tetap berjalan. Tetapi juga sudah harus mulai untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Karena sepertinya intensitas hujan sudah mulai semakin meningkat," kata Elen, di sela peringatan HUT ke-68 Kabupaten Muba, beberapa hari lalu.

Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi, mengatakan Pemkab Muba akan terus memantau wilayah-wilayah yang rawan terjadinya bencana. Dengan melibatkan semua personel, dan dukungan dari setiap instansi. Berbagai upaya harus dilaksanakan.

BACA JUGA:BMKG Memperkirakan Cuaca Cerah Berawan di Palembang, Tapi Hujan Bisa Datang Kembali

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Wilayah Sumsel Rabu 26 September 2024, Masih Pontensi Hujan Lebat Disertai Petir

"Karhutlah menjadi masalah yang harus kita atasi bersama. Termasuk juga dengan antisipasi bencana lainnya. Mari kita sama-sama saling mengingatkan, jika terjadi bencana, harus sigap dan gerak cepat membagi tugas dengan melibatkan segala stakeholder," tandasnya. 

Kepala Pelaksana BPBD Lahat Drs Ali Afandi MPdI, mengatakan Kabupaten Lahat baru masuk transisi musim hujan, jika berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG. Hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang sering disertai angin kencang, menjadi ciri khas dari musim peralihan ini. 

"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana. Potensi bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir sangat mungkin terjadi selama musim transisi ini," imbaunya.

BPBD Lahat telah memetakan sejumlah kecamatan yang rawan bencana. Beberapa di antaranya adalah kawasan Kikim area, Pulau Pinang, Tanjung Sakti, Mulak Ulu, Merapi Barat dan Timur, serta Pagar Gunung dan Gumay Ulu. 

“Kecamatan-kecamatan itu dinilai memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir dan longsor selama musim hujan,” paparnya. Untuk itu pihaknya akan menggelar kegiatan siaga bencana dalam waktu dekat ini.

BPBD Lahat telah mempersiapkan personel, alat berat, dan berbagai peralatan pendukung lainnya. “Selain itu, kami juga akan melakukan sosialisasi di kecamatan dan desa-desa untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga," jelasnya. BPBD Lahata akan mengeluarkan surat edaran dari Bupati Lahat yang akan disebarkan ke seluruh kecamatan di Kabupaten Lahat.

Pemerintah Kabupaten OKU juga bersiap melakukan antisipasi dan penanggulangan potensi bencana banjir maupun tanah longsor di musim penghujan. Selain bakal menggelar apel siaga, juga menerbitkan SK siaga darurat bencana.

“Termasuk nantinya mengaktifkan posko tingkat kabupaten hingga desa,” kata Koordinator Dalops BPBD Kabupaten OKU, Gunalfi. Karena sejumlah wilayah du Kabupaten OKU, ada yang rawan bencana banjir dan tanah longsor. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan