Harga Getah Karet Merangkak Naik
SEMRINGAH: Petani karet Kabupaten Muratara semringah karena harga getah karet terus membaik.-foto: zulkarnain/sumeks-
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID – Setelah stagnan di bawah Rp10 ribu, harga getah karet di wilayah Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumsel, mulai naik. Saat ini, harga getah karet sudah menembus angka Rp12.500 per kilogram. Kenaikan harga ini membuat para petani, khususnya di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara semringah.
Rabu (2/10), petani karet di wilayah tersebut menyatakan kegembiraannya atas tren positif kenaikan harga ini. Agung, petani karet asal Kecamatan Karang Jaya, mengungkapkan bahwa kenaikan harga getah karet terjadi secara bertahap dalam beberapa waktu terakhir.
Ia dan para petani lain berharap harga karet terus meningkat, mengingat sebagian besar masyarakat Muratara menggantungkan hidup dari perkebunan karet. "Kami berharap harga karet bisa terus naik, karena ini sangat berpengaruh pada kesejahteraan kami sebagai petani," ujar Agung.
Dengan kenaikan ini, para petani optimis dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarga mereka, setelah sekian lama terpuruk akibat harga karet yang rendah.
Di awal tahun 2024 harga getah karet di Kabupaten Muratara, hanya mencapai Rp6-7 ribu/kg.
BACA JUGA:Harga Getah Karet Naik, Petani Muratara Semakin Optimis
BACA JUGA:Produk Karet Harus Bebas Deforestasi, Uni Eropa Terapkan Regulasi Wajib
Mereka juga berharap pemerintah dapat membantu menjaga stabilitas harga agar kesejahteraan petani karet di Muratara semakin membaik.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi saat dikonfirmasi mengungkapkan, untuk indeks harga karet memang sedang alami tren kenaikan.
Harga karet SGX - Sicom Selasa, 1 Oktober 2024:US Cent 215.6/ Kg atau Rp.15.068. Dengan kisaran harga karet kadat kering 100 persen dibandrol dengan harga Rp32.487/kg. "Kadar kering 70 persen di sekitar Rp22.741/kg, kadar kering 60 persen Rp19.492/kg, kadar kering 50 persen Rp16.244/kg, kadar kering 30 persen Rp9.746/kg," ujarnya.
Dia mengatakan rata-rata di Kabupaten Muratara, getah karet masyarakat masuk kategori kadar kering 50 persen. "Masyarakat kita masih banyak menggunakan metode karet direndam di air supaya berat timbangan. Padahal jika karet semakin kering harganya dan kualitasnya semakin tinggi," bebernya.
Ade Mairi menyarankan ke petani karet agar memperbaiki sistem maupun pengelolaan getah karet. Sehingga harga karet di wilayah Muratara bisa tetap tinggi.