https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Degradasi Hutan di Hulu Sungai Manna Ancam Warga dengan Banjir Bandang Berulang, Waspada!

Kerusakan hutan di Hulu DAS Manna mengancam infrastruktur dan kehidupan warga dengan banjir bandang yang semakin sering terjadi. Foto: triawan/sumateraekspres.id--

BACA JUGA:Prioritas Rodi Wijaya untuk Lubuklinggau: Kota Bebas Banjir dan Infrastruktur Modern

BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan, Bawa Muba Lebih Baik, Banjir Hadiah Jalan Santai Lucy - Syaparuddin

Namun sampai dengan saat ini Dirjen PDAS KLHK melalui UPT BPDAS Ketahun belum dapat memenuhi permohonan tersebut. Hal ini perlu dilakukan penanganan yang cepat, agar kerusakan lingkungan dapat segera diatasi. 

"Masalah ini juga berdampak pada masyarakat sekitar, yang harus menghadapi risiko banjir dan longsor akibat degradasi fungsi hutan dalam menjaga keseimbangan air," imbuhnya.

Tahun ini, Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel akan mengalokasikan bibit tanaman produktif untuk bahan penanaman pada lahan kritis di luar kawasan hutan negara di wilayah Tanjung Sakti sesuai kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan.

Sementara itu Kepala Pelaksana Harian BPBD Lahat H Ali Afandi mengungkapkan. Bahwa akibat banjir bandang di Sungai Manna, satu korban hanyut, saat berada di pondok kebun pinggir di pinggir sungai.

Yakni Heri Supriyanto (45), warga Desa Kemelak, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Baturaja, dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Manna di Desa Genting, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat, Minggu (29/9). Hingga saat ini, korban belum ditemukan.

BACA JUGA:Prioritas Rodi Wijaya untuk Lubuklinggau: Kota Bebas Banjir dan Infrastruktur Modern

BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan, Bawa Muba Lebih Baik, Banjir Hadiah Jalan Santai Lucy - Syaparuddin

Selain itu, dari laporan pemerintah Desa Batu Rancing, bahwa bencana banjir juga melanda Desa Batu Rancing, Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Sumatera Selatan.

Menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur desa. Warga setempat melaporkan bahwa jembatan utama yang menghubungkan desa dengan area pertanian mengalami kerusakan parah, sehingga tak bisa lagi dilalui.

Selain itu, sistem distribusi air bersih (PAM) juga rusak, mengakibatkan krisis air bersih bagi penduduk setempat.

Kerusakan akibat banjir ini juga meliputi longsor di beberapa titik. Aliran air yang deras menyebabkan erosi dan merusak lahan pertanian serta rumah-rumah yang berada di dekat sungai.

Hingga saat ini, kebutuhan air bersih menjadi masalah mendesak yang dihadapi warga.

BACA JUGA:Waduh, Ngeri Nih! Kim Jong Un Hukum Mati Pejabat Korut, Tindakan Ekstrem di Tengah Krisis Banjir

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan