Ibu Terdakwa Menangis Dampingi Sidang Dakwaan 4 ABH Bunuh dan Rudapaksa Siswi SMP AA, Hari Ini Lanjut Eksepsi
SIDANG DAKWAAN: Empat terdakwa ABH didampingi orang tuanya masing-masing, Selasa 91/10), mendengarkan dakwaan JPU atas kasus pembunuhan dan rudapaksa terhadap siswi SMP berinisial AA. -foto: evan/sumeks-
Uniknya, sidang diwarnai live medsos yang menampilkan wajah terdakwa yang tertunduk lesu. "Iya lagi live TikTok, biar orang tahu sidang pembunuhan sadis ini," kata wanita yang tengah live TikTok dengan akun Ratna Dewi.
Ketika ditanya alasannya, dia mengaku hanya memberikan informasi. "Gak ada alasan khusus, kami dari keluarga korban," pungkasnya. Sidang tersebut mendapat penjagaan dan pengawalan ketat dari Polrestabes Palembang dan Polsek IT I.
IS Hadir Ikut Yasinan
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad AA (13) siswi kelas VIII SMP Tri Budi Mulya Palembang, ditemukan di areal TPU Talang Kerikil, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, Minggu (1/9) sore. Celana olahraga yang dikenakannya kondisi melorot.
Penemuan mayat perempuan muda itu membuah heboh. Dalam 3x24 jam, 4 pelakunya berhasil ditangkap tim gabungan Subdit 3/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek Sukarami. Masing-masing, IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12).
"Uniknya, tersangka IS sempat datang yasinan ke rumah korban. Dan 3 tersangka lainnya sempat menonton keramaian warga, saat jenazah korban ditemukan," beber Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SIK, dalam konferensi pers Rabu malam (4/9).
BACA JUGA:Perjelas Kasus Pembunuhan Pekerja Sawit, Polres OKUT Gelar Rekonstruksi
BACA JUGA:Netizen Geger, CCTV Masjid Rekam Sosok Terduga Pelaku Pembunuhan Matnur, Ini Ciri-Cirinya!
Setelah polisi datang, ketiga tersangka MZ, NS, dan AS, baru kabur. "Keempat tersangka ini masih anak bawah umur, semuanya masih sekolah," ungkap Anwar, didampingi Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH.
Lanjut Anwar, korban AA dibunuh terlebih dahulu, di areal TPU Talang Kerikil belakang Krematorium Sempurna. "Di TKP pertama itu, korban diperdaya, lalu dibuat tidak berdaya (rudapaksa)," jelas lulusan Akpol 1993 itu.
Lalu korban yang sudah tewas, dibopong keempat tersangka ke TKP 2 sebagai lokasi pembuangan mayat korban. "Di TKP kedua, korban diperdaya lagi (digilir) oleh keempat tersangka," terang Anwar.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono SIK MH giliran memenjelaskan kronologis perkenalan dan pertemuan korban, hingga terjadinya tindak pembunuhan disertai pemerkosaan pada Minggu (1/9), sekitar pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA:Viral! Polisi Nyamar Jadi Emak-Emak Tangkap Pelaku Curanmor, Ungkap Kasus Pembunuhan di Kalidoni
BACA JUGA:Sanksi Tiga Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan. Diskors Hingga Proses Hukum Selesai
Katanya, korban AA berkenalan dengan tersangka IS, melalui perempuan berinisial N yang merupakan teman sekolah korban. "Perkenalan itu baru sekitar dua minggu, melalui handphone," jelasnya. Sehingga N cukup berperan dalam pertemuan antara korban AA dan tersangka IS.