https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kelolaan Sampah Jadi Pupuk

PUPUK: Pj Bupati Banyuasin M Farid meninjau pengelolaan satu detik menjadi pupuk di Kebun Budhi Budaya Baru, Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kelapa. FOTO: AKDA/SUMEKS--

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - PJ Bupati Banyuasin M Farid dibuat takjub dengan pengelolaan sampah satu detik menjadi pupuk. Hal ini diketahui M Farid, saat meninjau ke Kebun Budhi Budaya Baru, Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kelapa, Sabtu (21/9) lalu.

"Bayangkan sampah yang bau bisa menjadi pupuk dalam satu detik," kata M Farid. Tentunya ini merupakan teknologi yang luar biasa yang adanya di Banyuasin kemungkinan bisa menjadi satu-satunya di dunia.

BACA JUGA:Lebih Hemat, Lebih Lebat KWT Prabumulih Timur Pelajari Pembuatan Pupuk Organik dari Gedebong Pisang

BACA JUGA:Sulap Urine Kelinci jadi Pupuk Organik Cair

"Luar biasa teknologi ini," bebernya.Bahkan kata Farid beberapa stakeholder dan Dinas Lingkungan Hidup Banyuasin telah bermitra untuk pengelolaan sampah hingga dijadikan pupuk itu.

Nantinya dapat diterapkan di Kabupaten Banyuasin, agar tanaman yang ada di kebun pertanian di Bumi Sedulang Setudung menjadi subur dan makmur berkat adanya pupuk tersebut.

Ia sendiri kagum dengan hasil panen seperti cabai, daun sirih, pepaya yang memiliki kualitas baik sekali mulai dari ukuran yang besar dan lain sebagainya."Itu dihasilkan dari intisari pupuk organik tanpa bahan kimia,"tukasnya.

Dalam kesempatan itu M Farid bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuasin, Zazili Mustopa, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Aminuddin, Camat Talang Kelapa, Salinan juga memetik hasil kebun di lokasi serta melihat langsung proses pengolahan sampah 1 detik menjadi pupuk.

BACA JUGA:Ingin Timun yang DIhasilkan Bagus, Beri Pupuk yang Tepat, Yuk Simak Pupuk Apa Saja

BACA JUGA:Mie Kuning Berformalin Campur Pupuk Borate Tanaman Sawit, Produsen Divonis 1,5 Tahun Penjara

Teknologi yang digunakan hingga membuat sampah organik dalam 1 detik dapat menjadi media tanam atau pupuk alami yaitu Biowash tanpa mengundang lalat dan menghilangkan bau busuk.

“Dengan teknologi ini nantinya akan dianggap petani praktis, karena tidak perlu berbulan bulan dalam membuat pupuk buat lahan pertanian mereka,” pungkasnya. (qda)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan