Sungai Aur Merupakan Warisan Alam dan Sejarah yang Terkubur di Tengah Pencemaran
Nggak Nyangka! Sungai Aur, tempat lahir aktor kawakan ini, punya cerita tersendiri. Kini, begini kondisinya yang penuh sejarah di jantung Palembang. Foto:Irwansyah/Sumateraekspres.id--
Sejarah Sungai Aur dan Aktor Kawakan
SUMATERAEKSPRES.ID - Sungai Aur, salah satu anak Sungai Musi di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, memiliki sejarah yang panjang dan penting.
Sungai ini dulunya menjadi saksi peristiwa penting pada masa kolonial, seperti Peristiwa Loji Sungai Aur pada 1811 ketika Kesultanan Palembang mengusir Belanda dari wilayah tersebut.
Lokasinya yang strategis menjadikan Sungai Aur penting dalam pertahanan dan politik Palembang kala itu.
Sungai Aur juga menjadi tempat lahir aktor legendaris asal Palembang, Anwar Fuadi. Aktor kelahiran 14 Maret 1947 ini dengan bangga mengidentifikasi dirinya sebagai "Budak Sungai Aur."
Anwar menghabiskan masa kecilnya dengan berenang di sungai ini bersama teman-temannya. Lorong tempat kelahirannya, Lorong Ayam, dinamakan demikian karena dulu banyak penjual ayam potong di sepanjang lorong tersebut.
Kondisi Sungai Aur Saat Ini
Namun, kondisi Sungai Aur saat ini jauh berbeda dari masa kejayaannya. Air yang dulunya jernih kini berwarna hitam pekat dan tercemar sampah serta limbah, terutama setelah hujan deras.
Aliran sungai ini menjadi tempat pembuangan sampah oleh para pedagang pasar di sekitarnya, sehingga merusak ekosistem sungai dan membahayakan kesehatan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Sungai Ogan, Personel Gabungan Turun
Upaya Pengendalian Banjir dan Pentingnya Kesadaran Lingkungan
Untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di sekitar Sungai Aur, pemerintah setempat telah membangun sistem pengendalian banjir berupa kolam retensi.