Duel Bersajam, Sama-Sama Kritis

Senggolan Sesama Truk Batu Bara

MURATARA - Dua sopir dump truck angkutan batu bara, terlibat duel menggunakan senjata sajam (sajam). Akibatnya, Dedi (34) maupun Aris (30), sama-sama dirawat di puskesmas berbeda dengan luka bacok yang dialaminya masing-masing.

Duel bersajam itu terjadi di jalan hauling batu bara, Km 18, Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Selasa (14/3), sekitar pukul 11.00 WIB. Keributan berawal dump truck yang mereka kendarai bersenggolan. Ada yang tidak terima, terjadi kejar-kejaran.

Terjadi cekcok mulut, lalu duel sama-sama membawa sajam. Saling bacok dan sabet sajam, mengenai satu sama lain. Salah satunya terkapar bersimbah darah. “Bukan tawuran, cuma dua orang yang terlibat duel mereka,” kata Camat Rawas Ilir, Husin, saat dihubungi koran ini.

Keduanya yang terluka, dibawa ke puskesmas berbeda untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan. “Ada yang dibawa ke Puskesmas Pauh, satu lagi ke Puskesmas Bingin Teluk. Dedi asal Tanjung Agung Timur, Musi Banyuasin, dan Aris warga Ketapat Bening, Muratara. BACA JUGA : Miskinkan Bandar, Diarahkan TPPU

Mendapati laporan peristiwa berdarah itu, Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra langsung menerjunkan personel Satreskrim. Tim dipimpin Wakapolres Kompol MP Nasution, dan Kasat Reskrim AKP Jailili. “Untuk membantu pengamanan sekaligus penyelidikan,” ujarnya.

Dikatakan, Kapolsek Rawas Ilir AKP Hendri dan anggotanya sudah tiba di tempat kejadian perkara (TKP), sekitar pukul 11.30 WIB. Lalu mengecek kondisi kedua korban ke puskesmas. “Di Puskesmas Pauh atau nama Aris, Dedi di Puskesmas Bingin Teluk,” terang Ferly.

Ferly menyebut, situasi di TKP  sudah cukup aman dan kondusif. Personel Polri masih melakukan penjagaan, dibantu masyarakat setempat. Ketua Pemuda Pancasila (PP) Rawas Ilir, Novri, mengatakan insiden itu terjadi sekitar 3 Km dari pos pengamanan PP Rawas ilir.

“Dipicu masalah sepele. Mobil truknya senggolan, ada yang tidak terima jadi saling kejar-kejaran. Semestinya bisa diselesaikan secara musyawarah. Apalagi kami punya kerjasama dengan sejumlah perusahaan batu bara, dalam pengamanan," ungkap Novri.

Lanjut Novri, pihaknya akan membantu kedua belah pihak untuk menuntaskan masalah itu. Mengingat ada dua kubu yang terlibat, sopir asli Muratara dan sopir dari Muba. “Kami minta

semua pihak tenang, jangan sampai ada yang terprovokasi hal-hal yang tidak benar,” imbaunya.

Sebab, semua sopir dari mana pun asalnya, bekerja itu tujuannya sama. Untuk mencari rezeki menafkahi keluarga. “Kami siap backup pengaman, sehingga tidak ada lagi insiden pascakejadian ini, " tegasnya.

Informasi terakhir kemarin, kedua korban yang sama-sama kondisi kritis, dirujuk ke rumah sakit di Kota Lubuk Linggau.  “Dari luka (pasien Dedi) yang kami rawat, bisa disimpulkan akibat senjata tajam. Saat ini pasiennya sudah kami rujuk ke RS, untuk mendapat perawatan lanjutan," singkat Kepala UPT Puskesmas Bingin Teluk dr Melly Okthora, melalui dr Febuli yang sempat menangani pasien tersebut. (zul/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan