https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Inflasi Domestik Agustus 2024 Stabil, Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

Inflasi Domestik Agustus 2024 Stabil, Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut-Foto: Freepik-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Inflasi domestik di Indonesia pada bulan Agustus 2024 tercatat stabil, dengan angka mencapai 2,12% year-on-year (yoy), dan mengalami penurunan tipis sebesar 0,03% month-to-month (mtm).

Selain itu, inflasi year-to-date (ytd) berada di level 0,87%. Stabilitas ini didorong oleh harga pangan yang semakin terkendali, memberikan sinyal positif bagi perekonomian domestik.

Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 terus menunjukkan surplus yang kuat, dengan angka mencapai USD 2,9 miliar, menandai bulan ke-52 berturut-turut surplus. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 23,56 miliar, tumbuh 7,1% dibandingkan tahun lalu (yoy).

"Sementara itu, impor mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi, mencapai USD 20,67 miliar, dengan kenaikan 9,5% (yoy). Kondisi ini menunjukkan daya saing produk domestik di pasar internasional yang masih tetap kokoh," tulis Kemenkeu dalam situs resminya dikutip sumateraekspres.id Jumat 27 September 2024.

BACA JUGA:Pembangunan Pabrik CCO di Banyuasin, Pastikan Lahan Aman dan Layak

BACA JUGA:Simulasi Kredit Honda CBR150R, Motor Sporty Impian Biker, Bisa Dicicil Mulai 2 Jutaan

Hingga Agustus 2024, indikator konsumsi domestik menunjukkan tren yang positif. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di angka 124,4, sementara Mandiri Spending Index mengalami peningkatan menjadi 277,6. Selain itu, indeks penjualan riil juga tumbuh positif, mencatatkan kenaikan sebesar 5,8% (yoy).

Namun, aktivitas industri tampak mengalami perlambatan, dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia tercatat terkontraksi di angka 48,9.

Penjualan semen juga melambat sebesar 0,10% (yoy), meskipun penjualan listrik untuk sektor bisnis dan industri tumbuh masing-masing sebesar 8,3% dan 2,9% (yoy).

Pasar keuangan domestik menunjukkan perbaikan, meskipun tetap dipengaruhi oleh kebijakan moneter global yang dinamis. Hingga 20 September 2024, nilai tukar Rupiah menguat sebesar 0,84% year-to-date (ytd), sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) Rupiah mengalami penurunan 3 basis poin (bps) (ytd).

Pasar SBN juga mencatatkan inflow mencapai Rp 11,13 triliun month-to-date (mtd) dan Rp 21,39 triliun year-to-date (ytd) setelah pengumuman penurunan Federal Funds Rate (FFR). Selain itu, pasar saham mencatatkan inflow sebesar Rp 27,87 triliun (mtd) dan Rp 57,72 triliun (ytd).

Secara keseluruhan, kondisi perekonomian Indonesia pada Agustus 2024 menunjukkan stabilitas inflasi, surplus neraca perdagangan, dan indikator konsumsi yang tetap kuat.

Meskipun terdapat perlambatan dalam aktivitas industri, pasar keuangan domestik menunjukkan tren yang positif, berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan