Kemenkominfo Tegaskan Bahaya Judi Online: Sobat Cyber Indonesia Ungkap Rahasia Algoritma yang Bikin Rugi
Kemenkominfo terus mengkampanyekan anti judi online, menegaskan bahwa permainan ini diatur untuk membuat pemain kalah dan mengalami kerugian besar. Foto: Kemenkominfo--
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mengkampanyekan anti judi online, dengan menekankan bahwa permainan judi daring bukanlah cara untuk memperoleh kekayaan, melainkan sebaliknya, akan merugikan pemainnya.
Ketua Sobat Cyber Indonesia, Miqdad Nizam Fahmi, mengungkapkan bahwa terdapat algoritma yang sengaja diatur dalam permainan judi online untuk menciptakan ilusi kemenangan awal, namun pada akhirnya pemain pasti akan mengalami kekalahan.
“Statistik menunjukkan, semua pemain pada akhirnya akan mengalami kerugian. Beberapa teman saya yang pernah mencoba bermain judi online mengatakan hal yang sama. Kerugian ini disebabkan oleh algoritma yang sudah diatur sedemikian rupa,” ujarnya dalam keterangan pers yang digelar baru-baru ini di Jakarta.
BACA JUGA:Polsek Simpang Martapura Polres OKU Selatan Minta Warga Hindari Remix dan Judi Online
BACA JUGA:Bolehkah Istri Menggugat Cerai karena Suami Kecanduan Judi Online? Berikut Penjelasannya
Lebih lanjut, Miqdad menambahkan bahwa judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berisiko mengakibatkan kebocoran data pribadi.
Dari sudut pandang keamanan siber, bermain judi daring membawa lebih banyak risiko kerugian daripada keuntungan.
Menurutnya, ada zat endorfin yang berperan dalam menciptakan rasa senang saat bermain judi online. Ketika harapan ini tidak terpenuhi, hal itu memicu dorongan untuk terus bermain.
Oleh karena itu, lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam menjaga seseorang agar tidak terjerumus dalam kecanduan judi.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Sosialisasikan Bahaya Judi Online di SMA N 1 Ujan Mas Muara Enim
BACA JUGA:Influencer Didenda Rp1,25 Miliar, Pidana Penjara 16 Bulan, Terbukti Promosikan Judi Online
“Ada dua faktor yang memengaruhi seseorang bermain judi online, yaitu faktor internal dan eksternal. Secara internal, konten yang mereka konsumsi setiap hari, seperti yang di-scroll di media sosial, bisa mempengaruhi. Sedangkan secara eksternal, lingkungan pergaulan juga sangat berperan. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memperhatikan dengan siapa anak-anak mereka bergaul. Jika lingkungan pergaulan negatif, perlu diwaspadai,” tambah Miqdad.
Dalam pandangan yang sama, Psikolog Klinis Alvina menyoroti bahwa kecanduan, termasuk judi online, terjadi ketika seseorang tidak menyadari bahwa dirinya telah mengalami masalah.
Alvina menjelaskan bahwa pengawasan ketat, terutama dari orang tua, sangat diperlukan untuk mencegah kecanduan judi online.