Kenapa Musim Hujan Jadi Musimnya Rambutan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Pembuahan rambutan sangat dipengaruhi ketersediaan air dan akan musim saat musim penghujan. -Foto: vacuumsealer-
Masa kering selama tiga bulan akan menekan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga.
BACA JUGA: 5 Manfaat Tersembunyi Buah Rambutan untuk Kesehatan, Simak Yuk!
Di tempat lain, bunga biasanya muncul setelah masa kemarau selama 3 bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Bunga kompleks, tersusun dalam tandan, dengan satuan bunga berdiameter 5 mm atau kurang. Bunga jantan tidak menghasilkan putik.
Putik yang baru berbunga biasanya menghasilkan bunga jantan, disusul bunga dengan alat reproduksi betina (putik).
Bunga banci (hermafrodit) mempunyai benang sari yang berfungsi dan dua bakal buah, meskipun bila dibuahi, biasanya hanya satu bakal buah yang berkembang hingga matang, sedangkan bakal buah lainnya mengecil.
Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tak bersengat seukuran lalat.
Di banyak kebun lebah yang berbeda, bunga rambutan juga merupakan sumber utama nektar bagi lebah madu. Buah rambutan ditutupi oleh cangkang dengan “rambut” di bagian luarnya (exocarp).
Saat muda warnanya hijau, saat matang lama kelamaan berubah warna dari kuning menjadi merah.
Cangkang bagian dalam berwarna putih menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, yaitu “daging”, pada dasarnya adalah kulit biji atau kulit buahnya, yang dapat menempel kuat pada kulit biji bagian luar atau rontok (“rambutan as”) /ngelotok).
Pohon yang buahnya matang sangat menarik karena rambutan biasanya menghasilkan buah yang banyak.
Jika ditanam sesuai musim, buah matang pada bulan Desember hingga Maret yang disebut “musim Rambutan”. Musim tersebut seringkali bertepatan dengan buah-buahan musiman lainnya seperti durian dan mangga.
BACA JUGA:Selain Buahnya Menyegarkan, Kulit Rambutan Juga Memiliki 7 Manfaat Tak Terduga, Jangan Dibuang Ya