https://sumateraekspres.bacakoran.co/

PLN Dorong Budidaya Maggot

PELATIHAN: Sebanyak 24 warga Desa Segayam, Kecamatan Gelumbang mengikuti pelatihan budidaya maggot di Kantor Desa Segayam. -FOTO: ANDIKA/SUMEKS -

SEGAYAM, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagai bentuk komitmen mendukung program pemerintah dalam mendorong pengembangan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM),  PLN hadir berkontribusi dalam membangun rumah budidaya maggot.  PLN memberikan pelatihan budidaya maggot serta produk turunannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kegiatan ini diikuti 24 warga di Desa Segayam, kecamatan Gelumbang, Muara Enim di Kantor Kepala Desa Segayam. “Kami berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong sema-ngat warga membudidayaan maggot. Ini bisa menjadi peluang usaha baru yang turut berdampak pada peningkatan taraf hidup warga. Hal itu sejalan dengan upaya dan sebagai bentuk kepedulian warga terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup di Desa Segayam,” ujar  Yulius Saputra, kepala Desa Segayam. 

BACA JUGA:Waspadai Diare dan Demam Berdarah Dengue, Potensi Peningkatan Penyakit di Masa Peralihan Musim

BACA JUGA:H Halim Dirawat Intensif di Rumah Sakit

Saat ini total sampah organik setiap bulan mencapai 400 kg. Sampah organik ini berasal dari kotoran sapi dan kambing, ampas tahu dan sayuran busuk. Serta limbah organik sisa rumah tangga yang berasal dari 1.535 kepala keluarga di sini.  ‘’Kami selaku pemerintah desa dan warga Desa Segayam berterima kasih kepada PLN UIP Sumbagsel atas kepercayaannya pada Desa Segayam yang telah melak-sanakan budidaya maggot serta turut menyediakan sarana dan prasarana pendukung,’’ ujarnya yang berharap program ini dapat terus dilaksanakan untuk bantu pengembangan desa dan menjadi solusi untuk menciptakan peluang usaha dan lingkungan desa yang bersih.

Ir Arfan Abrar SPt MSi PhD IPM ASEAN Eng, dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya selaku narasumber meng-ungkapkan maggot adalah larva yang memiliki protein tinggi. Hasilnya dapat diolah menjadi pakan ternak dan pupuk untuk kesuburan tanah serta sebagai budidaya pengolahan sampah organik. “Pelaksanaan budidaya maggot ini sangat penting. Mengingat sebagian besar masyarakat Desa Segayam beternak ikan dan cendrung membeli pakan ikan berupa pelet. Maggot dapat dijadikan sebagai alternatif pakan yang kaya nutrisi untuk ternak dengan biaya yang relatif lebih murah,’’ ungkap Arfan.

Arfan menuturkan,  jumlah produksi maggot turut dipengaruhi  jumlah sampah organik yang tersedia pada setiap siklusnya.  ‘’Periode 1 siklus yaitu per 2 minggu dengan total perbandingannya 5 : 1 dengan rincian 5 kg sampah akan menghasilkan 1 kg Maggot. Dengan total produksi sampah organik per bulan di Desa Segayam mencapai 400 kg, maka total maggot yang dapat dihasilkan adalah 80 kg per bulan,” jelasnya. 

Melalui kegiatan ini, warga Desa Segayam turut berperan aktif membantu pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Setiap bulannya sebanyak 400 kg sampah organik dapat dikurangi dan diuraikan maggot. “Selanjutnya akan di-adakan launching Kampung Hijau dan Kebun Durian, ini merupakan program lanjutan yang akan dilakukan oleh PLN,” ujar Wahidin, General Manager PLN UIP Sumbagsel.

Wahidin menegaskan, program ini bentuk dedikasi PLN mendorong pembangunan berkelanjutan. ’’Baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan guna tingkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berkembang lebih sejahtera dan mandiri,’’ ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan