JAMBI, SUMATERAEKSPRES.ID -Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan, 11 pemenang Lomba Kampung Kreatif 2024 diajak Dinas Pariwisata Kota  Palembang melakukan study tiru selama empat hari ke Jambi. Mulai 4-7 September 2024 lalu.  Seru, dan edukatif. 

Para peserta begitu bersemangat mengikuti berbagai kegiatan selama study tiru tersebut.

BACA JUGA:Studi Tiru 4 Hari ke Jambi, Para Pemenang Kampung Kreatif Kunjungi Museum Bioskop Hingga Berbagai Destinasi

BACA JUGA:Bakal Adopsi Internet Desa, Studi Tiru Diskominfo Bengkulu Kunjungi Diskominfo Sumsel

Mewakili peserta study tiru, Ledi dari Kampung Sigi Kecamatan Seberang Ulu 1 mengaku sangat terkesan dengan kunjungan ke Jambi ini. 

“Hari pertama kami ke Museum Bioskop Tempoa, pengalaman pertama lihat poster film - film jaman dulu (jadul) untuk mengenang masa kecil. Ada art gallery-nya juga," ungkapnya.  Peserta study tiru juga mampir ke Candi Muaro Jambi dan tur ke  Taman Anggrek.  

"Bagus, tempatnya luas. Walaupun saat menuju kesana jalanya berliku-liku tetapi menyenangkan," imbuh Ledi. Hari kedua, mereka ke Kampung Madu.

Di sana, peserta study tiru bisa melihat langsung proses pembuatan madu dan juga ke kebun anggur. 

 "Selain dapat ilmunya, kami bisa mencicipi langsung madu yang dihasilkan dan petik buah anggurnya," kata dia.

Kabid Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata Kota Palembang, Maulidia Mahyuni  menyampaikan, study tiru merupakan bentuk penghargaan dari Dinas Pariwisata Palembang kepada para pemenang Lomba Kampung Kreatif 2024.

"Ini penghargaan untuk para pemenang yang sudah memperjuangkan kampungnya pada Lomba Kampung Kreatif 2024 dan berhasil jadi juara," beber dia.

Study tiru ke Jambi bukan hanya sekadar jalan – jalan. Para pemenang Lomba Kampung Kreatif 2024 Kota Palembang diajak ke beberapa destinasi termasuk desa wisata yang masuk ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) tingkat nasional. 

Rombongan juga menyempatkan waktu mengunjungi Museum Bioskop Tempoa Jambi. 

"Ini menarik, karena di Palembang sendiri banyak bioskop lama yang punya nilai history. Mungkin bisa dikelola seperti itu," imbuh dia.