Cara Memantau Milestone Anak dan Langkah Jika Terjadi Keterlambatan

Reporter: Neni |

Editor: Novis |

Senin , 09 Sep 2024 - 10:29

Pantau perkembangan anak Anda dengan memerhatikan milestone di setiap tahap usia untuk memastikan tumbuh kembang yang optimal. Foto: freepik--

SUMATERAEKSPRES.ID- Mengetahui apakah tumbuh kembang anak berjalan normal sesuai usia bisa dilakukan dengan memantau beberapa milestone atau pencapaian perkembangan yang umum terjadi pada setiap tahap usia. Berikut beberapa panduan umum:

Jika Anda merasa khawatir atau bingung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Hal ini dapat diberikan solusi panduan spesifik oleh profesional sesuai kebutuhan.

• Usia 0-12 Bulan:

Fisik: Mengangkat kepala saat tengkurap, duduk tanpa bantuan, merangkak, dan mulai berjalan dengan bantuan.

Kognitif: Mengenali wajah orang tua, merespons suara, dan mulai mengoceh.

• Usia 1-2 Tahun:

Fisik: Berjalan tanpa bantuan, mulai berlari, dan memanjat.

Kognitif: Mengucapkan beberapa kata, mengikuti instruksi sederhana, dan mulai bermain imajinatif.

• Usia 3-4 Tahun:

Fisik: Melompat dengan satu kaki, mengendarai sepeda roda tiga, dan menggambar bentuk dasar.

Kognitif: Menggunakan kalimat sederhana, mengenali warna dan bentuk, serta bermain dengan teman sebaya.

• Usia 5-6 Tahun:

cara memantau milestone anak dan langkah jika terjadi keterlambatan                            sumateraekspres.id- mengetahui apakah tumbuh kembang anak berjalan normal sesuai usia bisa dilakukan dengan memantau beberapa milestone atau pencapaian perkembangan yang umum terjadi pada setiap tahap usia. berikut beberapa panduan umum: 
jika anda merasa khawatir atau bingung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. hal ini dapat diberikan solusi panduan spesifik oleh profesional sesuai kebutuhan. 
• usia 0-12 bulan: 
fisik: mengangkat kepala saat tengkurap, duduk tanpa bantuan, merangkak, dan mulai berjalan dengan bantuan. 
kognitif: mengenali wajah orang tua, merespons suara, dan mulai mengoceh. 
• usia 1-2 tahun: 
fisik: berjalan tanpa bantuan, mulai berlari, dan memanjat. 
kognitif: mengucapkan beberapa kata, mengikuti instruksi sederhana, dan mulai bermain imajinatif. 
baca juga:tindak pidana korupsi gratifikasi
baca juga:transformasi pasar 16 ilir: revitalisasi gedung dengan wajah baru, ada lift, ac, dan fasilitas mewah ala mall
• usia 3-4 tahun: 
fisik: melompat dengan satu kaki, mengendarai sepeda roda tiga, dan menggambar bentuk dasar. 
kognitif: menggunakan kalimat sederhana, mengenali warna dan bentuk, serta bermain dengan teman sebaya. 
• usia 5-6 tahun: 
fisik: mengikat tali sepatu, menulis nama sendiri, dan bermain olahraga sederhana. 
kognitif: mengikuti aturan permainan, memahami konsep waktu, dan mulai membaca kata-kata sederhana. 
• usia 7-12 tahun: 
fisik: keterampilan motorik halus dan kasar semakin berkembang, seperti menulis dengan rapi dan bermain olahraga tim. 
• kognitif: mampu berpikir logis, memahami konsep matematika dasar, dan mengembangkan minat serta hobi2. 
jika anda merasa ada keterlambatan atau ketidaksesuaian dalam perkembangan anak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau spesialis perkembangan anak untuk evaluasi lebih lanjut. 
baca juga:mengapa artis korea punya penggemar setia di seluruh dunia, termasuk eropa dan amerika, ini alasannya!
baca juga:rahasia di balik nikmatnya kabau: lalapan unik yang lezat dengan banyak khasiat
jika  merasa anak mengalami keterlambatan perkembangan, berikut beberapa langkah yang bisa anda lakukan: 
• konsultasi dengan dokter anak: langkah pertama adalah berbicara dengan dokter anak. mereka dapat melakukan evaluasi awal dan, jika perlu, merujuk anda ke spesialis perkembangan anak. 
• penilaian perkembangan: dokter atau spesialis mungkin akan melakukan penilaian perkembangan yang lebih mendalam untuk memahami area mana yang memerlukan perhatian lebih. 
• intervensi dini: jika ditemukan adanya keterlambatan, intervensi dini sangat penting. program intervensi dini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan yang diperlukan melalui terapi fisik, terapi wicara, atau terapi okupasi. 
• stimulasi di rumah: anda juga bisa memberikan stimulasi tambahan di rumah. misalnya, bermain permainan yang merangsang motorik halus dan kasar, membaca bersama, atau melakukan aktivitas yang melibatkan interaksi sosial. 
baca juga:14 tips ampuh menjaga kesehatan dan tetap fit di musim hujan
baca juga:dari disney ke dunia bisnis: selena gomez resmi jadi miliarder termuda as, ini total kekayaannya!
• dukungan emosional: pastikan anak merasa didukung dan dicintai. keterlambatan perkembangan bisa membuat anak merasa frustrasi, jadi penting untuk memberikan dukungan emosional yang kuat. 
• pantau perkembangan: terus pantau perkembangan anak dan tetap berkomunikasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan anak mendapatkan bantuan yang diperlukan.