Buang Tanaman Terinfeksi, Cegah Layu dan Busuk Akar
PEMANTAUAN: Petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto saat melakukan pemantauan tanaman terong milik kelompok tani Cahaya Gemilang, Kelurahan Timbangan, kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir. -foto: andika/sumeks-
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tanaman terong dapat mengalami kerugian yang signifikan akibat layu dan busuk akar. Akibatnya tanaman terong akan mengalami pertumbuhan yang lambat, bahkan mati. Akibatnya, hasil panen menjadi berkurang atau bahkan gagal.
Serangan penyakit ini juga terpantau menyerang di lahan tanaman terong kelompok tani (poktan) Cahaya Gemilang, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir. Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto menyebut di lahan sekitar 5.000 m² ditanami kurang lebih 1.500 batang terong. "Dari populasi tanaman yang ditanam petani tersebut, sekitar lebih kurang 20 batang tanaman terong ditemukan mengalami layu daun," ujar Aprianto.
Selanjutnya, setelah layu, batang dan ranting lama kelamaan akan mengering. Jika dicabut, tampak juga perakaran tanamannya mengalami kering. "Untuk antisipasi penyebaran serangan layu daun dan busuk akar ini, disarankan tanaman terinfeksi dicabut dan segera dibakar. Sehingga tidak menularkan ke tanaman lainya," jelasnya.
Lalu, melakukan sanitasi lingkungan di sekitar tanaman dengan menjaga kelembapan tanaman ketika penyiraman di saat musim kemarau saat ini. Tanaman yang mengalami layu dan busuk akar cenderung menghasilkan buah yang kualitasnya menurun. Buah terong bisa menjadi lebih kecil, kurang segar, atau bahkan rusak.
Akar yang mengalami busuk dapat menghambat pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. ‘’Ini dapat mengakibatkan cabang-cabang tanaman menjadi lemah dan mudah patah,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Tanaman Herbal Asli Indonesia Ini Memiliki Manfaat Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Memang Ada Tanaman yang Bisa Mengusir Setan? Ada 11 Tanaman Berikut Penjelasannya
Upaya untuk mengatasi penyakit layu dan busuk akar memerlukan penggunaan fungisida, agensia hayati, dan perawatan lainnya. Biaya ini dapat meningkat jika infeksi menyebar luas.
Untuk mengurangi kerugian ini, petani perlu memperhatikan sanitasi lahan, mengatur irigasi dengan bijaksana, dan menggunakan fungisida atau agensia hayati sesuai dengan jenis penyakit yang terjadi. ‘’Infeksi bakteri dapat menyebabkan tanaman terong layu. Jika akar yang dicabut mengeluarkan lendir berbau, kemungkinan disebabkan oleh bakteri,’’ ujarnya.
Namun, jika penyakit layu karena jamur tidak berbau dan tidak menimbulkan lendir. Tanaman terong yang terinfeksi jamur akan terlihat layu di siang hari dan kembali segar di sore hari.
Selain itu, akar yang terendam air selama berjam-jam rentan terhadap jamur penyebab busuk akar. Tanaman yang terlalu padat bisa mengakibatkan busuk akar. ‘’Untuk itu jangan terlalu banyak penyiraman air, karena dapat menyebabkan busuk akar,’’ katanya.
BACA JUGA:7 Cara Simpel Merawat Tanaman Dirumah Agar Tak Mudah Mati
BACA JUGA:Begini Cara Penyambungan dari Tanaman Tomat, Yuk Ikuti Langkahnya
Untuk mengatasi masalah ini, perlu melakukan beberapa langkah. "Untuk penyakit layu, gunakan agensia hayati seperti Pseudomonas fluorescens dan Bacillus subtilis. Kemudian, perlu juga mengaplikasikan pupuk kandang yang terfermentasi sempurna," jelasnya.