Protes Larangan Hijab, Dr. Diani Kartini Mengundurkan Diri dari Rumah Sakit
Protes Larangan Hijab, Dr. Diani Kartini Mengundurkan Diri dari RS Medistra. Foto: Ilustrasi Freepik--
SUMATERAEKSPRES.ID – Spesialis bedah onkologi Dr dr Diani Kartini, SpB Subsp.Onk (K) memutuskan untuk mundur dari posisinya di salah satu rumah sakit di bilangan Jakarta Selatan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Keputusan ini diambil setelah rumah sakit tersebut menerapkan kebijakan yang melarang perawat dan dokter umum mengenakan jilbab.
Dr dr Diani, yang telah bekerja di RS Medistra sejak tahun 2010, menegaskan bahwa prinsip agama menjadi prioritas utamanya, sehingga dia tidak ragu untuk meninggalkan pekerjaannya.
"Saya langsung memutuskan untuk keluar dan tidak lagi bekerja di rumah sakit itu setelah kebijakan itu diterapkan. Tidak ada penyesalan, insya Allah rezeki ada di mana pun," ujarnya, Minggu, 1 September 2024.
BACA JUGA: Pernikahan Usia Dini Jadi Salah satu Pemicu Stunting di Indonesia
BACA JUGA:Pembelian Mobil di Auto2000 Tunai atau Kredit Semua Mudah, Bisa Tukar Tambah Juga
Ia menyampaikan bahwa pihak rumah sakit sempat menghubunginya dan menerima masukan terkait kebijakan larangan hijab tersebut.
Namun, ia tidak mengetahui bagaimana langkah selanjutnya yang akan diambil oleh manajemen rumah sakit itu dalam menangani isu ini.
Kebijakan yang diduga melarang penggunaan jilbab bagi perawat dan dokter umum di rumah sakit itu pertama kali terungkap setelah surat protes yang ditulis oleh Dr dr Diani beredar luas di media sosial.
Dalam surat tersebut, Dr dr Diani berharap agar manajemen rumah sakit lebih terbuka terkait kebijakan hijab, terutama yang diterapkan kepada perawat dan dokter umum.
BACA JUGA:Resmi, Kemenag Buka Pendaftaran CPNS 1 hingga 14 September 2024
BACA JUGA:Toni Tamsil Divonis 3 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun, Denda Ringan Rp 5 Ribu
Menurut Dr dr Diani, larangan tersebut hanya diberlakukan untuk perawat dan dokter umum, sementara dokter spesialis dan subspesialis dibebaskan mengenakan hijab. "Saya tidak setuju dengan diskriminasi ini. Mengapa ada perbedaan?" tegasnya.
Beberapa bulan sebelum pengunduran dirinya, dr Diani telah mempertanyakan kebijakan ini kepada pihak manajemen, yang sebelumnya memberikan kesan bahwa penggunaan hijab diizinkan.