Gempa Bumi Magnitudo 5.2 Guncang Seluma, Terasa Hingga Bengkulu dan Kaur
Gempa Bumi Magnitudo 5.2 Guncang Seluma, Terasa Hingga Bengkulu dan Kaur-Foto: Screenshot website BMKG-
Gempa tersebut memiliki magnitudo sekitar 9,1 hingga 9,3 dan diikuti oleh tsunami dahsyat yang memengaruhi negara-negara di sekitar Samudra Hindia, menyebabkan kerusakan luas dan korban jiwa yang sangat besar.
BACA JUGA:Data BMKG: Inilah Daftar Lokasi yang Terdampak Gempa Garut, Waspadai Gempa Bumi Susulan!
BACA JUGA:Refleksi Keajaiban Al-Quran, Mukjizat Nabi Muhammad Menggemparkan Bumi
Gempa mega thrust biasanya terjadi di zona subduksi, di mana dua lempeng tektonik bertabrakan.
Dalam hal ini, lempeng Indo-Australia menyusup di bawah lempeng Eurasia. Proses ini menyebabkan tekanan yang sangat besar di kerak bumi, dan ketika tekanan tersebut akhirnya terlepas, dapat menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo yang sangat tinggi.
Fenomena ini juga seringkali memicu tsunami, yang dapat membawa dampak yang lebih luas dan merusak.
Sumatera adalah salah satu wilayah di dunia yang paling rawan terhadap gempa mega thrust karena posisinya yang berada di jalur subduksi aktif.
Selain gempa bumi besar, daerah ini juga sering mengalami gempa-gempa kecil dan menengah yang merupakan indikasi dari aktivitas tektonik yang berkelanjutan.
Mengingat potensi dampaknya yang besar, penting untuk terus memantau dan mempersiapkan diri menghadapi risiko gempa bumi di wilayah tersebut guna mengurangi kerusakan dan melindungi nyawa manusia.
- Peneliti terkemuka dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Danny Hilman Natawidjaja, baru-baru ini mengungkapkan potensi bahaya gempa megathrust di Selat Sunda yang dapat memicu tsunami besar hingga mencapai Jakarta.
Dalam analisisnya, ia menyebutkan bahwa gempa dengan magnitudo 9 dapat mengakibatkan tsunami setinggi 2-3 meter di ibukota.
Saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi secara tepat kapan dan di mana gempa besar akan terjadi.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, meskipun tetap tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana.
BACA JUGA:Inovasi Anti Gempa: Rancangan Bangunan Kokoh dari Jepang, Seperti Apa? Simak Yuk!