https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sekali Produksi 5 Ribu Pieces Ketupat

KETUPAT:Tim penilai mengunjungi Kampung Ketupat di Lorong Panglong RT 19 dan RT 21 RW 05, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat 2 yang sudah memproduksi ketupat sejak 1985. (kris samiaji)--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Peninjauan lapangan Lomba Kampung Kreatif 2024 memasuki hari kelima, kemarin (22/8).

Kampung Ketupat di Lorong Panglong RT 19 dan RT 21 RW 05, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat 2 menjadi giliran kedua yang dikunjungi Dewan Juri.

BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Kreatif dan Inovatif

BACA JUGA:Berkat Hobi Merajut, Jadi Penghasilan Tambahan

Meliputi Koordinator Dewan Juri, Maulidia Wahyuni (Kabid Ekonomi Kreatif Dispar Palembang), Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah SH (Sejarawan, Budayawan) bersama anggota Vita Sandra (Disbudpar Sumsel), Yudi Suhairi (Komite Ekonomi Kreatif), Dr Sri Rahayu (Akademisi), Dr Muhammad Juliansyah Putra (Dosen ITB), serta perwakilan Sumatera Ekspres. 

Sesuai dengan namanya, masyarakat Kampung Ketupat banyak menjadi pengrajin ketupat dari daun nipah sejak tahun 1985.

Sekali produksi bisa mencapai 5 ribu pieces dan dijual ke UMKM makanan seperti sate padang, lontong sayur, dan lainnya. Di kampung ini juga ada kerajinan snik, tempat buah, dan tampah, pembuatan makanan khas Palembang, serta produksi kain tenun. 

Sekretaris Camat IB 2, Budianto berharap lomba ini bisa memberikan motivasi bagi warga untuk lebih bersemangat dan mempromosikan kampung 35 Ilir yang memiliki ciri khas penduduknya pengrajian ketupat.

“Warga kampung ini tak hanya membuatnya saat Lebaran Hari Raya, tapi juga menjadi mata pencaharian sehari-hari,” ungkapnya di sela-sela acara.

Ketua Tim Kampung Ketupat, Putri Mutiara Lestari menjelaskan di sini banyak pengrajin ketupat dan tenun jumputan, senik, dan lain sebagainya.

“Silahkan kepada Dewan Juri melihat langsung aktivitas pembuatan ketupat di tempat kami. Bagaimana warga menganyam ketupat dan merangkai snik,” tuturnya. 

Pihaknya berharap Kampung Ketupat pun bisa terpilih menjadi salah satu pemenang. “Kami ingin pula mata pencaharian masyarakat ini terus meningkat dan berkelanjutan,” bebernya. 

Ketua Dewan Juri, RM Ali Hanafiah SH menjelaskan peninjauan kali ini hanya untuk mencocokkan apa-apa yang sudah dipaparkan perwakilan Tim Kampung Ketupat di Kantor Dinas Pariwisata.

“Di sini kami hanya melihat apakah memang benar adanya aktivitas perajin ketupat. Jangan seperti kampung aladin yang disulap satu malam. Tapi kerajinan ketupat ini memang sudah ada sejak dulu,” ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan