Awalnya, korban dan orang tuanya mendatangi lokasi saluran irigasi Bendungan Kelingi. Orang tua korban berdagang jajanan ringan seperti es, kopi dan lainnya di sana. Di sepanjang Bendungan Kelingi di kelurahan Siring Agung, setiap 17 Agustus memang terbilang ramai dengan beragam atraksi hiburan dan perlombaan yang diselenggarakan oleh warga setempat.

Nah, ayah korban, Agus (40) terakhir kali melihat sang putra hari itu sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, Rio  sempat minta izin, untuk bermain di tepi saluran irigasi. 

Agus awalnya melarang. Namun, putranya itu langsung pergi meninggalkan lapak dagangan ayahnya untuk bermain lagi. Karena merasa tak ada yang mencurigakan, Agus melanjutkan berjualan.

BACA JUGA:Bocah 8 Tahun Tenggelam di Kolam Setelah Terpeleset Saat Ambil Sandal

BACA JUGA:Penyelam Tradisional Andalkan Firasat, Temukan Pelajar Tenggelam di Dasar Watervang Lubuklinggau

Sekitar pukul 18.00 WIB, saat Agus mulai membereskan lapak dagangan, dia baru menyadari Rio tak kunjung kembali ke lapak. Dia pun mencari sang putra. Juga melapor ke pihak kepolisian terdekat. 

Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui kapolsek Lubuklinggau selatan AKP I Yoman Sutrisna mengungkapkan, pencarian dilakukan petugas dengan cara melakukan penyisiran di sepanjang lokasi siring tersebut. Bahkan pencarian dibantu warga sekitar. Hingga malam, keberadaan Rio tak ditemukan. Pencarian dilanjutkan Minggu (18/8). Akhirnya, pukul 10.35 WIB, jasad Rio ditemukan sekitar 50 meter dari lapak dagang orang tuanya dan dinyatakan tewas akibat tercebur ke dalam siring irigasi.

"Berhasil ditemukan oleh warga yang melakukan penyisiran dan penyelaman. Lokasi sekitar 50 meter dari lokasi orang tuanya jualan," kata Kapolsek Lubuklinggau Selatan.  Jenazah korban langsung dibawa rumah sakit untuk dilakukan visum et revertum. Setelah itu diserahkan ke pihak keluarga untuk kemudian dibawa pulang ke rumah duka dan dikebumikan.