Nyerah di Tengah Jalan! Inilah 10 Jurusan Kuliah yang Banyak Bikin Mahasiswa Drop Out

Reporter: Rohim |

Editor: Alfery |

Kamis , 08 Aug 2024 - 10:15

10 Jurusan Kuliah yang Banyak Bikin Mahasiswa Drop Out-Foto: luis_molinero/freepik-

- Penyebab: Lapangan kerja minim, penghasilan petani rendah, stigma negatif terhadap profesi pertanian, kurangnya minat generasi muda.

- Solusi: Tingkatkan nilai tambah produk pertanian, kembangkan agrowisata dan agroteknologi, berikan citra positif untuk profesi pertanian.

6. Kesehatan (25.302 mahasiswa DO)

- Penyebab: Beban studi tinggi, biaya pendidikan mahal, lama studi panjang, kurangnya lapangan kerja di beberapa bidang kesehatan.

- Solusi: Sesuaikan biaya pendidikan, optimalkan program beasiswa, ciptakan lapangan kerja di berbagai bidang kesehatan.

7. Bahasa dan Sastra (18.239 mahasiswa DO)

- Penyebab: Kurangnya minat dan persiapan, prospek kerja belum jelas, minimnya keahlian terapan.

- Solusi: Perkuat kurikulum dengan fokus pada keahlian terapan, kembangkan program magang, dorong jiwa kewirausahaan.

8. Seni dan Desain (15.102 mahasiswa DO)

- Penyebab: Kurangnya minat dan bakat, lapangan kerja minim, stigma negatif terhadap profesi seni, kesulitan membangun karir.

- Solusi: Perkuat kurikulum dengan fokus pada keahlian terapan, kembangkan program magang, ciptakan lapangan kerja di industri kreatif.

nyerah di tengah jalan! inilah 10 jurusan kuliah yang banyak bikin mahasiswa drop out                            sumateraekspres.id - mengalami putus kuliah atau drop out (do) sering menjadi momok bagi banyak mahasiswa, terutama karena memilih jurusan kuliah yang sulit.
banyak faktor dapat menyebabkan hal ini, salah satunya adalah kesalahan dalam menentukan jurusan.
oleh karena itu, calon mahasiswa perlu berpikir matang sebelum memilih jurusan kuliah.
pertimbangkan kesiapan pribadi serta prospek karir yang ditawarkan jurusan tersebut.
baca juga:waduh! 15 jurusan kuliah ini profesinya bakal tergantikan oleh ai, cek jurusanmu yuk
baca juga:besaran gaji karyawan pt freeport, inilah 15 jurusan kuliah yang alumninya banyak kerja disana
menurut data statistik pendidikan tinggi 2020, sekitar 601.333 mahasiswa mengalami do.
angka ini cukup besar, sehingga penting untuk memahami masalah ini secara mendalam.
berikut 10 jurusan kuliah dengan tingkat drop out tertinggi beserta analisis dan solusi yang mungkin bisa diterapkan:
baca juga:kasihan! alumni dari 10 jurusan kuliah ini susah jadi orang kaya
baca juga:5 jurusan kuliah yang lulusannya cepat kaya
10 jurusan kuliah dengan tingkat drop out tertinggi
1. ekonomi (141.393 mahasiswa do)
- penyebab: beban studi tinggi, tuntutan kredit berat, kurangnya minat dan persiapan, prospek kerja tidak pasti.
- solusi: diversifikasi program studi, sesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri, berikan bimbingan karir yang lebih komprehensif.
2. teknik (136.272 mahasiswa do)
- penyebab: kesulitan materi pelajaran, beban praktikum berat, kurangnya soft skill, kurangnya minat dan bakat.
- solusi: tingkatkan kualitas pembelajaran, kembangkan soft skill, cocokkan minat dan bakat dengan program studi.
baca juga:lulusannya digaji tinggi pt pertamina, inilah 15 jurusan kuliah paling dibutuhkan bumn idola sejuta umat itu
baca juga:tamat kuliah kerja di pln, berikut 15 jurusan kuliah yang sangat dibutuhkan bumn tersebut
3. pendidikan (120.655 mahasiswa do)
- penyebab: beban kerja mengajar tinggi, gaji guru rendah, minimnya kesempatan kerja, perubahan kebijakan pendidikan.
- solusi: tingkatkan kesejahteraan guru, ciptakan lapangan kerja yang lebih luas, sesuaikan kebijakan pendidikan dengan kebutuhan lapangan.
4. sosial dan ilmu politik (115.533 mahasiswa do)
- penyebab: kurangnya minat dan persiapan, prospek kerja belum jelas, idealisme yang bertentangan dengan realitas.
- solusi: perkuat kurikulum dengan fokus pada keahlian terapan, kembangkan program magang, dorong jiwa kewirausahaan.
baca juga:inilah 10 jurusan kuliah paling banyak diterima jadi pns, dijamin ga nyesel pilih program studi tersebut
baca juga:inilah 10 jurusan kuliah yang profesinya tak mungkin diambil alih ai di dunia kerja
5. pertanian (26.097 mahasiswa do)
- penyebab: lapangan kerja minim, penghasilan petani rendah, stigma negatif terhadap profesi pertanian, kurangnya minat generasi muda.
- solusi: tingkatkan nilai tambah produk pertanian, kembangkan agrowisata dan agroteknologi, berikan citra positif untuk profesi pertanian.
6. kesehatan (25.302 mahasiswa do)
- penyebab: beban studi tinggi, biaya pendidikan mahal, lama studi panjang, kurangnya lapangan kerja di beberapa bidang kesehatan.
- solusi: sesuaikan biaya pendidikan, optimalkan program beasiswa, ciptakan lapangan kerja di berbagai bidang kesehatan.
baca juga:mahasiswa dari 15 jurusan kuliah ini saat lulus langsung dilirik pt kai, segini besaran gajinya
baca juga:incar beasiswa bank indonesia? inilah 20 jurusan kuliah yang jadi prioritas dan berpeluang besar menerimanya
7. bahasa dan sastra (18.239 mahasiswa do)
- penyebab: kurangnya minat dan persiapan, prospek kerja belum jelas, minimnya keahlian terapan.
- solusi: perkuat kurikulum dengan fokus pada keahlian terapan, kembangkan program magang, dorong jiwa kewirausahaan.
8. seni dan desain (15.102 mahasiswa do)
- penyebab: kurangnya minat dan bakat, lapangan kerja minim, stigma negatif terhadap profesi seni, kesulitan membangun karir.
- solusi: perkuat kurikulum dengan fokus pada keahlian terapan, kembangkan program magang, ciptakan lapangan kerja di industri kreatif.
baca juga:masa depan cerah! berikut 15 jurusan kuliah yang masih dibutuhkan hingga puluhan tahun mendatang
baca juga:mahasiwanya cepat lulus, inilah 10 jurusan kuliah yang paling membahagikan saat dijalani
9. matematika dan ilmu pengetahuan alam (14.809 mahasiswa do)
- penyebab: materi pelajaran sulit, kurangnya minat dan bakat, persiapan yang tidak memadai, prospek kerja belum jelas.
- solusi: tingkatkan kualitas pembelajaran, kembangkan soft skill, cocokkan minat dan bakat dengan program studi.
10. hukum (13.829 mahasiswa do)
- penyebab: beban studi yang berat, persaingan ketat, lama studi panjang, biaya pendidikan tinggi.
- solusi: sesuaikan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja, tingkatkan program magang, optimalkan program beasiswa.
memilih jurusan kuliah bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. pertimbangkan semua aspek dengan baik agar tidak berakhir dengan do.