Anak Berkebutuhan Khusus Terpanggang dalam Rumah, Suherni: Terakhir Anak Saya Bilang… Mak, Mamak
KEBAKARAN: Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan, datangi TKP kebakaran rumah yang merenggut 1 orang penghuninya. -FOTO: GITE/SUMEKS-
Terakhir Anak Saya Bilang…Mak, Mamak
Kebakaran rumah milik Suherni (65) di Kabupaten Muara Enim, merenggut korban jiwa. Juan Man Serah (24), ikut terpanggang dari rumah orang tuanya yang terbakar.
==================
GITE WIJAYA - Muara Enim
==================
SUMATERAEKSPRES.ID- RUMAH milik Suherni, terbakar Rabu, 7 Agustus 2024, sekitar pukul 06.30 WIB. Lokasinya di Jl Masjid, RT 01, RW 02, Karang Asam, Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.
Suherni masih istirahat berbaring di kamarnya, selesai salat. Begitupun Juan Man Serah yang merupakan anak berkebutuhan khusus, masih tidur ruang tamu. “Kami tidak tahu kalau tidak keluar,” tuturnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kepuasan Pelanggan Lewat Pelayanan Prima LRT Sumatera Selatan
Begitu melihat api sudah besar di atap ruang tamu, Suherni panik. Sebab anaknya tidur di ruang tamu. Hanya saja, pintu ruang tamu sulit dibuka. Suherni coba dobrak pintu, tapi tak berhasil.
"Pintu itu memang rusak, anak saya saja kalau ke belakang harus memutar," kenang Suherni. Api semakin membesar, cepat merambat ke seluruh bagian rumah permanennya.
Tak terbayangkan betapa sedihnya Suherni, dia melihat anaknya terbakar dalam rumah. Tidak bisa membuka pintu. "Terakhir aku dengar anakku ngomong Mak, Mamak, Mak, itulah,” ucapnya sedih.
Menurutnya, anaknya yang satu ini, Juan Man Serah, disebutnya cacat sejak lahir. Ngomongnya pun terbatas. “Bisa dengar suara itu sudah syukur," imbuhnya.
Atas musibah yang dialami keluarganya, Suherni, tidak bisa berkata-kata lagi. Tak hanya rumahnya habis terbakar, tapi juga kehilangan anaknya. "Aku cuma bisa tabah, mau nangis dak bisa lagi," ucapnya.