Penguatan Karakter di Lembaga Kursus: Inisiatif Kemendikbud untuk Masa Depan Gemilang

Reporter: Neni |

Editor: Novis |

Kamis , 01 Aug 2024 - 13:16

Direktorat Kursus dan Pelatihan bersama Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek meningkatkan pendidikan karakter di LKP, membentuk lulusan berintegritas dan siap kerja. Foto: kemendikbudristek--

Karakter-karakter ini diharapkan dapat membantu peserta didik LKP menghadapi tantangan di dunia kerja dan menjadi warga negara yang bermartabat sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Karakter-karakter tersebut diajarkan melalui berbagai metode dan pendekatan dalam kegiatan “Penguatan Pendidikan Karakter di Lembaga Kursus dan Pelatihan.” Beberapa metode yang digunakan antara lain:

• Pembelajaran Berbasis Proyek: Peserta didik diberikan proyek nyata yang memerlukan kolaborasi, kreativitas, dan pemikiran kritis untuk menyelesaikannya.

• Diskusi Kelompok: Melalui diskusi kelompok, peserta didik belajar untuk bekerja sama, berbagi ide, dan menghargai pendapat orang lain.

• Simulasi dan Role-Playing: Peserta didik berpartisipasi dalam simulasi situasi dunia kerja yang menuntut pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

• Pelatihan Kepemimpinan: Kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan tanggung jawab.

• Refleksi Diri: Peserta didik diajak untuk merenungkan pengalaman belajar mereka dan bagaimana karakter yang diajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta didik tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

penguatan karakter di lembaga kursus: inisiatif kemendikbud untuk masa depan gemilang                            sumateraekspres.id-  lembaga kursus dan pelatihan (lkp) sering dipilih masyarakat karena fleksibilitas dan durasi belajar yang singkat.
namun, untuk bersaing di dunia kerja, peserta didik lkp juga perlu memiliki karakter yang kuat. untuk itu, direktorat kursus dan pelatihan berkolaborasi dengan pusat penguatan karakter (puspeka) kemendikbudristek dalam kegiatan “penguatan pendidikan karakter di lembaga kursus dan pelatihan”. 
kegiatan ini diikuti oleh sekitar 1.700 peserta dari berbagai instansi dan organisasi terkait. dirjen pendidikan vokasi, kiki yuliati, menegaskan komitmen untuk mengimplementasikan pendidikan karakter di seluruh satuan pendidikan vokasi, sesuai dengan permendikbud nomor 20 tahun 2018. 
dalam empat tahun terakhir, program pendidikan kecakapan kerja (pkk) dan pendidikan kecakapan wirausaha (pkw) telah meluluskan 331.033 peserta, dengan 73% di antaranya berhasil bekerja atau berwirausaha. 
baca juga:inilah kunci kelulusan peserta ppg guru tertentu pada pembelajaran di pmm 2024
baca juga:maling nekat di palembang: kuras uang toko dan lecehkan istri pemilik, ini wajah tersangkanya
dalam kegiatan “penguatan pendidikan karakter di lembaga kursus dan pelatihan,” beberapa karakter utama yang ditekankan meliputi: 
• beriman: memiliki keyakinan dan kepercayaan yang kuat. 
• mandiri: mampu berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. 
• kreatif: mampu menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. 
• bernalar kritis: mampu berpikir secara logis dan analitis. 
• gotong-royong: bekerja sama dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama1. 
baca juga:new gr yaris: mesin bertenaga dan transmisi otomatis 8-speed yang memperkuat sensasi balap
baca juga:besi rel pt kai kembali hilang: sutejo ditangkap di prabumulih, nih tampangnya!
karakter-karakter ini diharapkan dapat membantu peserta didik lkp menghadapi tantangan di dunia kerja dan menjadi warga negara yang bermartabat sesuai dengan profil pelajar pancasila. 
karakter-karakter tersebut diajarkan melalui berbagai metode dan pendekatan dalam kegiatan “penguatan pendidikan karakter di lembaga kursus dan pelatihan.” beberapa metode yang digunakan antara lain: 
• pembelajaran berbasis proyek: peserta didik diberikan proyek nyata yang memerlukan kolaborasi, kreativitas, dan pemikiran kritis untuk menyelesaikannya. 
• diskusi kelompok: melalui diskusi kelompok, peserta didik belajar untuk bekerja sama, berbagi ide, dan menghargai pendapat orang lain. 
baca juga:tips dan trik mendapatkan udara segar di kendaraan mitsubishi motors
baca juga:kemeriahan sriwijaya lantern festival 2024: pesta budaya dan kuliner di palembang
• simulasi dan role-playing: peserta didik berpartisipasi dalam simulasi situasi dunia kerja yang menuntut pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. 
• pelatihan kepemimpinan: kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan tanggung jawab. 
• refleksi diri: peserta didik diajak untuk merenungkan pengalaman belajar mereka dan bagaimana karakter yang diajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
dengan pendekatan ini, diharapkan peserta didik tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.