https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Perhatikan Jarak Tanam dan Olah Lahan, Optimalkan Potensi Singkong

PENGOLAHAN LAHAN: Petani kelompok tani Sumber Rezeki Makmur, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir saat melakukan pengolahan lahan untuk penanaman singkong.-andika-

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Bertanam ubi kayu atau singkong memang terbilang mudah. Tapi tetap juga bagi pemula maupun yang ingin berbudidaya di lahan yang cukup luas perlu memahami dulu langkah sederhana dalam menanam singkong.

Salah satu yang tidak kalah penting adalah mulai dari saat persiapan olah tanah hingga waktu tanam.  Seperti yang dilakukan kelompok tani Sumber Rezeki Makmur, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir.

Mereka rutin menanam ubi singkong di lahan yang dikelola masing-masing kelompok. ‘’Ada  waktu sekitar 6-8 bulan hingga ubi singkong siap dipanen,’’ ujar  Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto.

BACA JUGA:Ubi Kayu Potensi Panen 20 Ton per Ha

BACA JUGA:Dosen FEB Unpari Lubuklinggau Beri Pelatihan pada Pengrajin Opak Ubi Kayu

Dikatakan, untuk pengolahan lahannya sama seperti bertanam jenis palawija yang lain. Awal mula tanah digemburkan menggunakan traktor jonder. ‘’Kemudian dibentuk bedengan dengan jarak tanam disertai pemberian pupuk  kandang,” jelasnya.

Meskipun mudah tumbuh, nyatanya ubi kayu juga tetap harus diberi pupuk agar saat panen akar dapat terisi umbi dan tidak kosong. Walaupun tidak banyak, sesekali dapat memberi pupuk NPK atau Urea.  ‘’Kemudian untuk pemeliharaan di awal, perlu rutin dilakukan pembersihan gulma,” jelasnya.

Pembersihan gulma hanya rutin di awal.  ‘’Karena setelahnya daun ubi akan rimbun menutupi tanah. Sehingga gulma tidak mudah tumbuh,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Ada Apa? Petani Karet di PALI Beralih Tanam Ubi Kayu

BACA JUGA:Singkong Rebus Lebih Dari Sekedar Camilan, Ini Manfaat Kesehatannya

Jarak tanam yang tepat akan membuat singkong tumbuh optimal. Jarak tanam yang dipakai petani berkisar 70 cm antar batang singkong dan 100 cm antarbedengan.  “Rata-rata petani tanam singkong untuk bahan baku ubi tape, pengempul yang ambil, petani terima bersih dengan harga Rp1.200 per kg,” tukasnya.

Biasanya, ubi singkong jenis mentega merupakan yang paling sering untuk dijadikan tape.  Tanam singkong jadi alternatif pemanfaatan lahan yang tidak terlalu merepotkan dalam hal perawatan. 

‘’Jadi petani tetap bisa merawat tanaman lain sembari menunggu waktu panen singkong. Hasil panen singkong per hektare sekitar 18- 20 ton,’’ katanya. (dik)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan