Aktivitas Angkutan Batubara Harus Dievaluasi, PT DBU
DEBU: Aktivitas pengangkutan batubara milik PT Duta Bara Utama (DBU), perlu dievaluasi karena membawa dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat seperti kesehatan dan ekonomi juga mengganggu lalu lintas.-foto: gite/sumeks-
MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Menindaklajuti keluhan masyarakat Kota Muara Enim terhadap aktivitas pengangkutan batubara milik PT Duta Bara Utama (DBU), anggota DPRD Muara Enim minta Pj Bupati Muara Enim evaluasi izin dispensasi angkutan batubara mintas dalam kota.
Angkutan batubara dinilai kian hari kian membawa dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat, selain mengganggu lalu lintas juga berdampak pada kesehatan dan roda ekonomi.
Hal itu bis dilihat dengan kondisi rumah warga dan tempat usaha sudah tidak elok lagi dipandang akibat debu batubara maupun debu tanah yang dibawa oleh angkutan batubara PT DBU.
"Setiap harinya angkutan batubara melintas, tak jarang jarak konvoi angkutan yang tidak sampai 10 meter, tentu kendaraan besar ini membawa banyak debu dari tambang dan itu sangat mengganggu," ujar Wijaya (35) salah satu warga di jalan Jenderal Sudirman.
BACA JUGA:Ancaman Kabut Asap, Intensifikasi Pengawasan dan Pemantauan Swabakar Batubara di Lahat
Hal senada Yansa (42) warga jalan Ahmad Yani bahwa banyak warga yang mengeluhkan aktivitas pengangkutan batubara yang kerap melintas di dalam kota. Pasalnya debu yang berterbangan menerpa warung dan rumah yang berada tidak jauh dari jalan raya.
"Bayangkan dalam sehari bisa 5-6 kali untuk membersihkan perkarangan rumah dengan cara menyiram pakai air,"ujarnya. Selain itu, kata dia, konvoi kendaraan kerap tidak beraturan, hal ini mengakibatkan kendaraan lain kesulitan untuk mendahului, tidak jarang terjadi kemacetan di seputaran tugu air mancur Kota Muara Enim.
"Tentu saya berharap pemerintah cepat tanggap dan ada solusi terkait keluhan berulang ini, jangan seolah-olah dibiarkan, rakyat makan debu," harapnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Muara Enim Kasman MA, mengatakan bahwa pihaknya sudah berulangkali menegur dan memperingatkan agar transportir pengangkut batubara mentaati aturan dan tidak membahayakan masyarakat.
"Saya sering melihat beberapa angkutan kerap ugal-ugalan saat kendaraan tersebut kosong, inikan membahayakan masyarakat," tegas politisi Nasdem, Minggu 28 Juli 2024.
BACA JUGA:Titan Kokohkan Kerjasama Dengan PTBA, Resmikan Dermaga Batubara Senilai USD 5 Juta
Sejauh ini, dampak yang dirasakan oleh dirinya pribadi dan masyarakat sangatlah merugikan baik dari sisi kesehatan maupun perputaran roda ekonomi pedagang kecil menengah.