Perbanyak Jembatan Konektor, Bantu Mesin Perahu Nelayan, Desa Ringin Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba
PEMBANGUNAN: Pemdes Ringin Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba getol melakukan pembangunan untguk kesejahteraan warga desanya. Di antaranya jembatan, jalan dan kantor desa. Di sisi lain pemdes juga meningkatkan ketahanan pangan. -FOTO: KRIS/SUMEKS-
LALAN, SUMATERAEKSPRES.ID – Tahun lalu Pemerintah Desa Ringin Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyelesaikan proyek fisik berupa pembangunan 3 titik jembatan konektor di Dusun 1 RT 2, Dusun 2 RT 06, dan Dusun 3.
Tahun ini, rencananya bakal membangun jalan penghubung antar Desa Ringin Agung menuju Desa Mekar Sari, serta rehab kantor desa.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Ringin Agung, Ahmad Fitrawan. “Untuk proyek fisik sementara ini tiga itu, jembatan, jalan, dan kantor desa,” ujarnya. Di luar itu masih banyak program peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti bidang ketahanan pangan ada budidaya kambing dan ikan lele.
Ternak kambing dan ikan lele ini kami libatkan kelompok masyarakat. Hasilnya ya dari mereka untuk mereka,” tuturnya.
BACA JUGA: Pacu Pendidikan Anak, Swadaya Perbaiki Tanggul, Desa Karya Mukti, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba
BACA JUGA:Aktif Posyandu, Perbanyak Sarana Untuk Olahraga
Nah ada program bantuan mesin perahu 6,5 PK sebanyak 35 unit untuk kelompok nelayan Ringin Agung. Bantuan ini berasal dari aspirasi DPRD.
Karena warga kami ini cukup banyak menjadi nelayan tangkap dibagi menjadi 4 kelompok nelayan. Satu kelompok itu ada 15 kepala keluarga,” bebernya.
Rata-rata nelayan kecil yang menggunakan kapal kecil, biasanya menangkap ikan sampai ke Taman Nasional Sembilang untuk dijual atau dikonsumsi sendiri. Ada pula petani sawit dan kelapa.
BACA JUGA:Tuntaskan Pembangunan Jalan Poros Desa
BACA JUGA:Optimalkan Embung Desa Tirta Ria, Desa Karang Tirta, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)
Ke depan pihaknya tetap berharap ada perhatian dari Pemkab kepada masyarakat nelayan maupun petani di Desa Ringin Agung. Baik berupa pemberian bantuan maupun pembinaan khususnya dari dinas terkait.
“Apalagi sekarang nelayan kami ini menangkap ikan makin jauh dengan jarak tempuh bisa sampai 6 jam supaya menghasilkan. Selain itu BBM untuk kapal juga mahal,” pungkasnya. (fad/lia)