Kejar Bebas Rabies 2024

*Vaksin 800 Ekor Anjing, 1.600 Ekor Kucing

PALEMBANG - Kota Palembang menargetkan Bebas Rabies tahun 2024. Saat ini masih cukup banyak hewan peliharaan yang belum divaksin, sehingga untuk mengejar target tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang pun perlu melakukan vaksinasi hewan secara bertahap. Total saat ini dari 1.800 ekor anjing yang ada di Kota Palembang, baru divaksin rabies sebanyak 800 ekor. Sementara hewan peliharaan kucing mencapai 11 ribu ekor, tapi baru divaksin 1.600 ekor.

Kepala DPKP Kota Palembang, Ir H Sayuti MM mengatakan, pihaknya terus bergerak memberikan vaksinasi rabies kepada hewan peliharaan yang ada. Vaksinasi ini pun gratis untuk hewat peliharaan masyarakat. "Kita juga bisa menyuktik vaksin rabies ke lokasi-lokasi yang masyarakat inginkan," ungkapnya di sela-sela kegiatan vaksinasi hewan di Kambang Iwak, kemarin (5/3).

Namun dengan syarat minimal ada 10 hewan peliharaan yang disuntik dan pengajuannya harus di lokasi yang sama. “Ada beberapa hewan perlu disuntik vaksin, yakni anjing, kucing, dan kera. Minimal hewan peliharaan itu harus disuntik vaksin setahun sekali," tegasnya. Ini, kata dia, sebagai upaya mewujudkan Kota Palembang bebas rabies 2024 mendatang, sehingga perlu peran serta seluruh masyarakat agar menyuntik vaksin hewan peliharaannya.

Sekretaris DPKP Kota Palembang, Novayanti SP MSi menambahkan pihaknya telah membentuk Bukit Sangkal sebagai Kelurahan Percontohan bebas rabies. "Kita berharap wilayah atau kelurahan lain pun dapat termotivasi mengejar target bebas rabies," harapnya. Maka itu petugas terus bergerak dan memberikan vaksin rabies secara gratis ke masyarakat  " Kita targetkan seluruh hewan peliharaan dapat divaksin rabies," bebernya. BACA JUGA : GSMP Program Membawah Berkah 

Seperti dalam kegiatan vaksinasi hewan gratis di Kambang Iwak kemarin, ada puluhan hewan peliharaan yang disuntik vaksin rabies oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang. Terlihat petugas satu persatu menyuntik vaksin rabies ke hewan kucing dan anjing. "Saya rutin menyuntik vaksin rabies anjing saya," kata Nisa, pemilik salah satu anjing. Namun, diakuinya, anjingnya belum disuntik vaksin rabies dua tahun belakangan.

Diketahui, rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang kena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.

Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser WJ dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda). Morfologi virus rabies, berbentuk peluru, mempunyai panjang 180 nm (nanometer), dan lebar 75 nm.

Masa inkubasi (masa masuknya virus ke dalam tubuh manusia atau hewan sampai menimbulkan gejala penyakit) adalah masa inkubasi pada hewan antara 3–8 minggu, masa inkubasi pada manusia bervariasi, biasanya 2–8 minggu, kadang- kadang 10 hari sampai 2 tahun, tetapi rata- rata masa inkubasinya 2–18 minggu. Sumber penular penyakit rabies yakni anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera. Daya serang virus rabies, yakni setelah virus rabies masuk tubuh manusia melalui gigitan hewan (anjing), selama sekitar 2 minggu virus akan tetap tinggal di tempat masuk dan atau didekat tempat gigitan.

Selanjutnya virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya. Sepanjang perjalanan ke otak, virus rabies akan berkembangbiak / membelah diri (replikasi). Sampai otak dengan jumlah virus maksimal, kemudian menyebar luas ke semua bagian neuron. Virus ini akan masuk ke sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak. Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak keseluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya. (yud/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan