Asian Values di Tengah Pilkada dan Implikasinya pada Demokrasi Lokal

Oleh : MHThamrin Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI--

Namun, penggunaan nilai-nilai Asia dalam pilkada juga menimbulkan pertanyaan kritis. Apakah penekanan pada otoritas dan harmoni sosial menghambat partisipasi politik dari kelompok minoritas atau masyarakat yang memiliki pandangan berbeda? Ronald Inglehart dan Christian Welzen dalam buku mereka Modernization, Cultural Change, and Democracy (2005) menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya yang tradisional dapat berpotensi membatasi perubahan sosial yang lebih inklusif dan demokratis.

Implikasi terhadap Demokrasi Lokal

Di satu sisi, Asian values dapat memperkuat demokrasi local dengan mempromosikan stabilitas dan kohesisosial. Misalnya, nilai-nilai local seperti “musyawarah mufakat” masih sangat dijunjung tinggi dan digunakan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat desa dan kecamatan.

Ini membantu menciptakan lingkungan yang stabil dan harmonis, yang merupakan landasan penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.

Namun, sisi lain dari penerapan nilai-nilai ini adalah potensi untuk memperkuat otoritarianisme dan mengurangi kebebasan individu.

Contohnya, dalam beberapa pilkada, kandidat yang mendukung nilai-nilai tradisional mungkin cenderung menolak kebijakan yang mendukung hak-hak minoritas atau kebebasan berekspresi.

Di beberapa daerah, ada kekhawatiran bahwa penekanan yang berlebihan pada nilai-nilai tradisional dapat membatasi ruang bagi inovasi dan partisipasi politik yang lebih luas.

Dengan logika demikian, diharapkan, misalnya seorang kandidat yang berhasil memadukan nilai-nilai tradisional dengan kebijakan modern yang inklusif akan mendapatkan dukungan luas.

Kandidat tersebut akan mampu menarik perhatian pemilih dengan mengedepankan program-program yang berbasis komunitas serta memperjuangkan hak-hak kelompok marjinal.

Ini menunjukkan bahwa kombinasi antara nilai-nilai tradisional dan modern dapat menciptakan koalisi yang kuat dan mendukung

Survei yang penah dilakukan oleh suatu lembaga survey menunjukkan bahwa 70% respondennya mendukung kandidat yang mengedepankan nilai-nilai budaya lokal dalam kampanye mereka.

Namun, survei yang sama juga menunjukkan bahwa 60% responden tersebut juga menginginkan kebijakan yang lebih inklusif dan mendukung hak-hak mereka minoritas, menandakan adanya keseimbangan yang diinginkan antara nilai-nilai tradisional dan modern.

Kesimpulannya, Asian values memiliki peran penting dalam konteks pilkada kita. Asian values memberikan perspektif yang kaya dan beragam terhadap demokrasi lokal.

BACA JUGA:Politik Santun Jelang Pilkada, Menjaga Demokrasi dari Konflik Berkepanjangan

BACA JUGA:Harapkan Pilkada Berlangsung Damai

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan