Merokok adalah salah satu kebiasaan yang paling merusak kolagen. Melansir Cleveland Clinic, nikotin dalam rokok bisa menyempitkan pembuluh darah di dekat permukaan kulit, sehingga menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Akibatnya, kulit perokok cenderung lebih keriput dan tampak lebih tua.

2. Konsumsi Gula dan Karbohidrat Olahan

   Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan juga berdampak negatif pada produksi kolagen.

Gula menempel pada protein untuk membentuk produk akhir glikai lanjutan yang bisa merusak protein di sekitarnya.

Molekul-molekul ini membuat kolagen menjadi lemah, kering, dan rapuh. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi makanan manis dan karbohidrat olahan untuk menjaga kesehatan kulit.

BACA JUGA:Lolos Grup Neraka Olimpiade Bulutangkis 2024, Ganda Putra Indonesia Fajar/Rian Grup C, Jumpa Unggulan Ketiga

BACA JUGA:Popo Yakin 1.000 Persen Golkar Dukung HAPAL, HDCU Kukuhkan Tim Pemenangan di Ogan Ilir

3. Paparan Sinar UV

   Terlalu banyak terpapar sinar matahari juga bisa mengurangi produksi kolagen. Sinar UV dari matahari tidak hanya menyebabkan kolagen terurai dengan cepat tetapi juga memicu munculnya kerutan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan dan menghindari paparan sinar matahari berlebihan.

Pentingnya Menjaga Produksi Kolagen

Menjaga produksi kolagen sangat penting untuk kesehatan kulit dan penampilan awet muda. Selain menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, ada beberapa cara lain untuk meningkatkan produksi kolagen, seperti mengonsumsi makanan kaya vitamin C, menjaga pola makan seimbang, serta rutin berolahraga.

Dengan menghindari kebiasaan merokok, mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan, serta melindungi kulit dari paparan sinar UV, kita dapat membantu tubuh memproduksi kolagen secara optimal.

Hasilnya, kulit akan tetap kencang, elastis, dan tampak awet muda lebih lama. Jadi, mulailah perubahan kecil dalam gaya hidup untuk mendapatkan manfaat besar bagi kesehatan kulit Anda.