Cakupan Semesta JKN-KIS Merata Sampai TN Berbak Sembilang

PENYULUHAN KESEHATAN : Bidan Hj Rokiyah SST (kanan duduk) bersama seorang balita dan warga Dusun Sembilang saat penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan balita dan masyarakat pada kegiatan posyandu rutin.-foto: nanda/sumeks-

“Ada mungkin separuh lebih (peserta). Yang belum kita anjurkan daftar mandiri,” imbuhnya. Persoalannya kadang masih ada warga tak punya KK, tak paham JKN, atau baru bikin saat diperlukan misalnya sedang kritis. Padahal iurannya tak mahal ketimbang menanggung beban tagihan medis. “Bersama Dinkes, Camat, Kades, kita selalu edukasi pentingnya JKN. Alhamdulilah sekarang banyak yang ngerti,” tandas Rokiyah. 

Sementara Cristin Monika pernah kedatangan pasien anak muntaber disertai panas tinggi. “Keluarganya datang menemui saya minta bantuan ke RS. Saya hubungi klinik Sungsang I supaya merujuknya dengan BPJS Kesehatan,” ujar Kepala Dusun V Sembilang ini. Beruntung malam itu tak ada gelombang laut, jadi pelayaran tetap aman. 

Kejadian ini bukti program JKN membantu sekali warga Sembilang yang mayoritas nelayan. Mereka tak cemas tagihan berobat, walau sedang sulit melaut. “Total penduduk kita 1.400-an jiwa, menempati Dusun Sembilang IV dan V. Mereka asli Sungsang dan pendatang dari Bugis, Jawa, Minangkabau, China sejak 1979. Dan kami sudah ada sebelum TN Sembilang ditetapkan (2003),” lanjutnya. 

Kepala Desa Sungsang IV, Romi Adi Candra menambahkan warganya kebanyakan memperoleh KIS gratis (PBI). Mereka layak ditanggung mengingat 90 persen penduduk Sungsang berprofesi nelayan yang penghasilannya rendah. “Dapat uang Rp2-3 juta/bulan sudah syukur, nelayan kita rata-rata ABK alias buruh,” tuturnya. 

BACA JUGA:Ayo segera daftarkan lamaran, BPJS Kesehatan Masih Buka Lowongan Kerja 2024 untuk Lulusan D3 Semua Jurusan

BACA JUGA:Tetap Buka Layanan JKN Selama Libur Lebaran, BPJS Kesehatan Terapkan Prinsip Portabilitas

Saat ini Pemerintah Desa (Pemdes) masih mengusulkan ratusan warga belum peserta JKN ke Dinas Sosial (Dinsos) Banyuasin agar dicover PBPU Pemda. “Bagi warga mampu, kami mendorong daftar langsung. Jangan ketika dibutuhkan baru jadi peserta, namanya sakit tak kenal waktu,” ujar Romi. Dengan terlindungi BPJS Kesehatan, masyarakat tak perlu khawatir biaya pengobatan, sekalipun puluhan juta. Apalagi kini perlindungan JKN menjangkau sampai ujung muara Sembilang.

“Meski masuk desa kita, akses menuju Sembilang susah. Dari Sungsang IV itu 2 jam perjalanan laut,” imbuhnya. Tapi demi mendukung layanan JKN paripurna, Pemdes fasilitasi transportasi pasien dari TN Sembilang. “Kita menyiapkan kapal motor kerjasama warga sekitar. Jika ada pasien JKN sakit bisa gunakan speedboat gratis, kapan pun 24 jam. Biaya BBM kapal kita tanggung,” tegasnya. 

Di Sungsang, Pemdes menyiagakan mobil ambulans ke RS. Jadi walaupun daerah perairan, layanan kesehatan tetap gampang. “Silahkan masyarakat, khususnya peserta JKN memanfaatkan fasilitas yang disediakan desa,” tukasnya. Semua ini wujud Pemdes peduli bahwa keberlanjutan program JKN adalah tanggung jawab bersama. (fad) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan