Praktisi Jaranan Kepang Meninggal di Dalam Lapas

Praktisi Jaranan Kepang Meninggal di Dalam Lapas-Foto: Zulkarnanain/sumateraekspres.id-

MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Tumin, seorang praktisi jaranan kepang yang terlibat kasus cabul, meninggal dunia dalam sel tahanan Lapas Kota Lubuklinggau. Tumin diketahui telah meniduri dua murid perempuannya yang masih perawan.

Tumin (68), yang berasal dari Desa Sumber Karya, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, dinyatakan meninggal akibat penyakit asma kritis.

Saat meninggal, ia didampingi oleh istri dan anaknya yang juga merupakan penghuni lapas.

Tumin merupakan pemimpin grup kuda lumping Turonggo Karyo Budoyo. Dia dan keluarganya mendadak viral setelah ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

BACA JUGA:Tragis, Pemuda Lubuklinggau Ditemukan Dalam Kondisi Begini di Kontrakan

BACA JUGA:Puluhan Tim Sepakbola Berlaga di Prabumulih dalam Rangka HUT KNPI, Begini Semangat Anak-Anak!

Selain Tumin, istrinya Wati, anaknya Bambang (20), dan putrinya Desi Yunitasari (26) juga terlibat dalam kejahatan ini.

Keluarga Tumin diduga menjual tubuh para murid perempuan kepada pria hidung belang dengan modus jaranan kepang dan ritual penglaris.

Kasus ini mencuat ketika salah satu murid Tumin melaporkan kejadian tersebut ke Polres Musi Rawas.

Hanya satu murid yang berani melapor, meskipun diduga ada lebih banyak korban yang tidak terungkap. Kegiatan grup jaranan kepang Turonggo Karyo Budoyo telah berlangsung selama belasan tahun dan melibatkan banyak murid.

BACA JUGA:Duh, Rumah Ludes Terbakar Saat Pemilik Pulang Kampung, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

BACA JUGA:Ayo! Cek Arah Kiblat pada 15 dan 16 Juli 2024

Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi, melalui Kasatreskrim AKP Herman Junaidi, membenarkan bahwa Tumin meninggal di dalam lapas pada Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB.

“Benar, kami mendapatkan informasi dari Lapas Lubuklinggau bahwa tersangka Tumin meninggal,” ujar Herman, Sabtu, 13 Juli 2024.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan