Hanya Tinggalkan Tulang Daun, Serangan Hama Ulat Daun

GERDAL: Petani dibantu petugas penyuluh pertanian melakukan gerakan pengendalian terhadap ulat daun yang menyerang tanaman kacang hijau. -FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS-

PALI, SUMATERAEKSPRES.ID -  Bagi petani yang sedang membudidayakan tanaman kacang hijau wajib waspada dengan ulat daun. Hama yang dalam bahasa latinnya Chrydoises chalcites ini termasuk hama yang bersifat polifag pemakan daun. 

Serangan berat mengakibatkan hanya tulang daun yang tersisa. Keadaan ini biasanya terjadi pada fase pengisian polong. Ulat daun menyerang tanaman kacang hijau sepanjang masa vegetatif sampai generatif.

Karena itulah,  Kelompok Tani Langit Biru melaksanakan gerakan pengendalian ulat daun pada tanaman kacang hijau di Desa Sedupi Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Varietas yang ditanam adalah Medan 888 dengan luas tanam 5 ha  dengan luas pengendalian 5 ha dan umur 60 hari setelah tanam. 

Gerakan pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan metode penyemprotan Bio-insektisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis dan Serratia marcescens bantuan dari UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan.  Saat melakukan monitoring ditemukan musuh alami yang ditemukan adalah coccinelidae dan Laba-laba. 

BACA JUGA: Waspada, Ini yang Terjadi jika Tanaman Jagung Diserang Hama Ulat Grayak Frugiperda

BACA JUGA:Ini yang Harus Dilakukan Petani Jika Tanaman Padinya Diserang Hama Keong Mas

Kegiatan ini didampingi petugas POPT Muhammad Irfan SP dan dihadiri juga Penyuluh Pertanian Lapangan, Yulius Andesta SP, Dita Purnama Sari SP, Hendro Saputro SP dan Bagus Pangestu SP.

Setelah dilakukan gerakan pengendalian ini, akan dilakukan evaluasi selama 5-7 hari.  Jika masih ditemukan populasi ulat daun, lakukan pengendalian lanjutan dengan bahan aktif yang sama.  Petani juga tetap diminta untuk melakukan sanitasi lahan, pemupukan berimbang dan monitoring intensif untuk memantau perkembangan OPT.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan