Duel Dua Raksasa, 5 Juli Spanyol Jumpa Jerman di Perempat Final Euro 2024

-foto: ist-

BACA JUGA:Tak Mau Ambil Pusing, Arsenal Deadline Sesko Sebelum Piala Eropa

Namun, hingga babak pertama berakhir, skor masih kaca mata, 0-0. Masuk babak kedua, pada menit ke-49, Denmark mencetak gol dari aksi Joachim Andersen. Namun, gol itu dianulir VAR karena offside. Dua menit berselang, aksi pemain Denmark, Andersen kembali dicek VAR karena terlihat melakukan handball di kotak penalti.

Wasit memutuskan Jerman mendapat penalti. Tuah hujan petir, Kai Havertz yang menjadi eksekutor menjalankan tugas dengan sempurna. Jerman unggul 1-0.

Dengan keunggulan itu, Jerman bermain dengan percaya diri. 

Pada menit ke-68, Jerman berhasil menambah keunggulan. Gol ketiga nyaris tercipta lewat Florian Wirtz, tetapi dianulir karena offside. Laga berakhir dengan skor 2-0 untuk Jerman.

Kemenangan ini tak bisa diterima pelatih Denmark, Kasper Hjulmand. Salah satunya terkait peraturan mengenai handball. Dia menilai peraturan itu konyol. 

 “Sepak bola seharusnya tidak seperti ini,” katanya setelah dua keputusan VAR dari wasit dalam waktu dua menit melawan timnya dianggapnya telah membantu kemenangan Jerman. 

BACA JUGA:Sejarah Panjang Piala Eropa: Dari Uni Soviet Hingga Portugal, Ini Negara yang Paling Banyak Raih Gelar Juara!

BACA JUGA:Sabar Ya Barca, Bernardo Silva Beri Jawaban Setelah Piala Eropa

“Itu diputuskan oleh dua keputusan VAR. Saya punya fotonya di sini (offside Delaney). Ukurannya satu sentimeter. Itu tidak masuk akal, ini bukan cara kami menggunakan VAR. Saya sangat bosan dengan aturan handball yang konyol. Kita seharusnya tidak mengharuskan bek bermain dengan tangan seperti ini,” bebernya. 

Sementara, pelatih Jerman, Julian Nagelsmann mengatakan, gol para pemainnya merupakan gol yang sah berdasarkan VAR. Bukan karena wasit berpihak pada timnya.

Nagelsmann mengatakan Der Panzer tidak gentar bertemu dengan lawan mana pun, termasuk La Furia Roja. Dia tidak ingin Jerman menjadi peringkat kedua grup demi menghindari lawan kuat.

“Ini tentang memenangkan pertandingan, mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri dan tidak peduli siapa lawan berikutnya,” tandasnya. Untuk itu, Nagelsmann juga tidak akan merotasi skuad terbaiknya. Ia percaya dengan kualitas merata anak asuhnya untuk melawan tim mana pun. (*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan