Bersihkan Sungai Dawas dari Tumpahan Minyak Ilegal, Bikin Kanal dan Kerahkan 2 Unit Oil Boom
PASANG OIL BOOM: Petugas mulai melakukan persiapan memasang oil boom, Senin (1/7), untuk membersihkan Sungai Dawas dari tumpahan minyak ilegal yang sudah terjadi sejak 21 Juni 2024. -FOTO: IST-
*Dari Tumpahan Minyak Ilegal
MUBA,SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah hampir 10 hari, tumpahan minyak mentah ilegal mencemari Sungai Dawas di Dusun VI Parung, Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba. Petugas baru bergerak melakukan pembersihan, Senin, 1 Juli 2024, dengan mendirikan posko dan mengerahkan berbagai peralatan.
Petugas membuat kanal berukuran puluhan meter, serta mengerahkan 2 unit peralatan oil boom. “Ukuran peralatan oil boom ini mencapai 300 meter, per unitnya," jelas Pathi Riduan, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muba, kemarin,
BACA JUGA:Bakal Dipasang Stiker, di Bawah Pengawasan Inspektorat
BACA JUGA:Terkendala Sertifikasi, Benahi Regulasi-RTRW, Pemprov Dorong Pelabuhan Tanjung Carat
Peralatan oil boom tersebut disebutnya milik PT Pertamina EP Asset 1 Ramba Field, dan PT Medco Energi E&P Grissik Ltd. Oil boom akan menarik tumpahan minyak yang memenuhi aliran Sungai Dawas. Kemudian minyak disedot dan diangkut menggunakan ekskavator, karena telah bercampur tumpukan sampah.
"Tumpahan minyak tidak bisa digunakan lagi," tambah Pathi. Maka dari itu, minyak mentah yang tercemar tersebut dibuang ke dalam kanal yang telah disiapkan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muba, Thabrani Rizki, menambahkan petugas telah dikerahkan untuk melakukan pembersihan tumpahan minyak mentah di aliran Sungai Dawas. "Saat ini petugas telah melakukan berbagai persiapan," jelas Thabrani.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko yang lebih besar. Sebab, tumpahan minyak sangat mudah terbakar dan berbahaya bagi keselamatan jiwa masyarakat. Hal ini semakin diperparah dengan banyaknya warga yang mendatangi Sungai Dawas, untuk memeras tumpahan minyak tersebut.
Harga minyak mentah yang dijual mencapai Rp90 ribu per jeriken, membuat banyak warga mendapatkan uang jutaan dari mengambil tumpahan minyak ini. "Langkah cepat yang dilakukan oleh petugas sangat diperlukan mengingat kondisi yang semakin mendesak," sebutnya.
BACA JUGA:552 Peserta Bersaing di O2SN
BACA JUGA:Sumsel Siap Jadi Tuan Rumah, Untuk Pornas KORPRI Ke-17 Tahun 2025
Selain untuk mengurangi dampak lingkungan yang lebih parah, tindakan ini juga penting untuk menjaga keselamatan warga yang berisiko tinggi terkena bahaya dari tumpahan minyak. "Petugas akan terus bekerja keras untuk memastikan pembersihan berjalan dengan lancar dan tuntas," klaimnya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan yang memiliki peralatan oil boom, sangat diperlukan dalam situasi ini. "Masyarakat sekitar diimbau untuk menjauh dari area pembersihan, demi keselamatan mereka," imbaunya.