Komitmen Jalankan PSR, Terima Award

PALEMBANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini Menteri Pertanian RI, Dr Syahrul Yasin Limpo SH MSI memberikan penghargaan (award) Anugerah Peremajaan Sawit Indonesia di Hotel Pullman Jakarta Central Park, belum lama ini.

Penghargaan diterima Gubernur Sumsel, H Herman Deru diwakili Ir Agus Darwa MSi, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel untuk kategori Pelopor Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Penghargaan yang sama juga diterima Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kategori rekomendasi teknis terluas dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kategori inovasi permodelan pendampingan sawit rakyat dalam program CSR. "Dinas Perkebunan fokus PSR pada sentra produksi tanaman kelapa sawit di wilayah Sumsel," kata Ir Agus Darwa, kemarin.

Meliputi wilayah Kabupaten Muba, OKI, Muara Enim, Banyuasin, Lahat, Mura, Muaratara, Prabumulih serta OKU. Total rekomendasi teknis (rekomtek) mencapai 58.597 hektare, terdiri dari chipping 42.851 hektare dan tanam 41.493 hektare. "Program PSR ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas kelapa sawit Sumsel," harapnya.

Peremajaan itu, diakuinya, sebagai pintu masuk mewujudkan produktivitas kelapa sawit yang berkelanjutan. "Produktivitas tanaman kelapa sawit Sumsel telah mencapai 3,5 ton," ucapnya. Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, H Rudi Arpian SP MSI berharap dana bantuan PSR dapat terus ditingkatkan. Kalau sekarang Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp30 juta per hektare. "Diharapkan bisa meningkat menjadi dua kali lipat sebesar Rp60 juta per hektare," jelasnya.

BACA JUGA : Berebut Masuk Sekolah Unggulan

Pasalnya dana bantuan Rp30 juta per hektare tidaklah mencukupi lagi, sehingga petani harus mencari tambahan dana lainnya. "Melalui tabungan kelompok maupun pinjaman kredit usaha rakyat (KUR)," pungkasnya.

Ketua Gapki Sumsel, Alex Sugiarto menilai capaian prestasi Pemprov Sumsel membuktikan perhatian dan komitmen Gubernur terhadap perkembangan industri kelapa sawit Indonesia, khususnya di Sumsel. Menurut Alex, perkebunan sawit rakyat memiliki peran penting dalam industri kelapa sawit, oleh karena itu harus diperkuat. Di antaranya melalui program PSR yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk itulah terang Alex, Gapki Sumsel juga terus mendorong dan mendukung program PSR yang telah dijalankan Provinsi Sumsel sejak tahun 2017. “Saat ini produktivitas kebun sawit di Sumsel masih kisaran 2,5-3 ton CPO per hektare per tahun, padahal potensinya 2 kali lipat dari produksi saat ini,” tuturnya. Dengan menjalankan program PSR, niscaya akan terjadi peningkatan produktivitas dan kualitas TBS rakyat atau pekebun, pelaksanaan praktik perkebunan yang baik (good agriculture practice), serta upaya memperbaiki tata ruang perkebunan. (kms/yud/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan