Rumah Maggot Sudah Berproduksi
BERISI MAGGOT: Petakan yang terdapat di rumah budidaya maggot di Desa Marta Jaya Kecamatan Lubuk Raja kini dipenuhi maggot. FOTO: BERRI/SUMEKS--
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pasca dibangun beberapa waktu lalu, rumah budidaya maggot di Desa Marta Jaya, Kecamatan Lubuk Raja, kini sudah berproduksi. Hanya saja, untuk pakan bagi maggot ini masih terkendala dengan bahan baku untuk pengolahan limbah.
Hal ini disampaikan Staf Khusus Bidang Perikanan Pj Bupati OKU, Dra Hj Tri Aprianingsih. “Untuk rumah maggot di Blok C Desa Marta Jaya saat ini sudah berproduksi,” sebut Tri, dikonfirmasi, Senin (10/6).
BACA JUGA:Manfaatkan Limbah Sumber Pakan Maggot
BACA JUGA:Maggot Pakan Alami Pengganti Pelet
Dikatakannya, untuk petak yang disediakan ada sebanyak 27 petak untuk rumah maggot. Namun, baru terisi sebanyak 7 petak.
Saat ini masih menunggu dalam waktu 2 minggu untuk maggot menghasilkan telur. ‘’Jadi maggot yang ada saat ini difungsikan sebagai indukan,’’ katanya.
Bila sudah bertelur, maka baru dipindahkan ke petak yang masih kosong. ‘’Maggot ini baik untuk pakan alternatif bagi ikan. Karena mengandung protein. Terlebih harga jual telur maggot sangat mahal,’’ katanya.
Di pasaran, harga telur maggot ini mencapai Rp 3 juta perkilo. Karenanya, dilakukan pembiakan telur maggot sendiri. ‘’Kita masih membutuhkan alat pencacah sampah karena kita masih terkendala pakan ternak yakni limbah sampah,’’ jelasnya.
Untuk pengadaan alat pencacah sampah ini, lanjutnya, masih diusulkan untuk disampaikan kepada pihak ketiga. “Akan diusulkan agar kita bisa mendapat bantuan,” ujarnya.
Sebelumnya, kelompok budidaya ikan seringkali mengalami kesulitan dengan persoalan pakan. Pasalnya, pakan di pasaran harganya mahal.
Pengadaan pakan ikan alami seperti maggot menjadi pilihan dan solusi ditengah mahalnya harga pakan.
Dikatakannya, maggot tersebut sangat baik diberikan kepada ikan untuk pembesaran. ‘’Biayanya juga lebih murah dibanding pakan pelet.