Antioksidan Itu Penting untuk Tubuh, Simak Disini Penjelasannya
--
SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap harinya, tubuh kita terkena paparan radikal bebas, baik dari lingkungan atau makanan dan minuman yang dikonsumsi. Untungnya, tubuh memiliki mekanisme pertahanan khusus yang menangkal efek buruk radikal bebas, yakni antioksidan.
Dilansir dari hellosehat, ntioksidan adalah senyawa yang memiliki fungsi untuk memerangi efek negatif yang berasal dari radikal bebas. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang radikal bebas?
Radikal bebas merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan makanan menjadi energi.
Selain itu, Anda dapat terpapar radikal bebas dari makanan, udara, bahkan dari reaksi tubuh Anda terhadap sinar matahari. Dengan alasan itulah tubuh manusia membutuhkan antioksidan. Jenis antioksidan ada dua,endogenous yang dihasilkan oleh tubuh, serta exogenous yang didapat dari luar tubuh terutama dari makanan.
BACA JUGA:Sayur Bayam: Senjata Ampuh Melawan Penyakit dengan Antioksidan dan Nutrisi Tinggi
BACA JUGA:Buah Sukun, Kaya Nutrisi dan Sumber Antioksidan
Meskipun dapat menghasilkan antioksidan sendiri, tubuh cenderung lebih bergantung pada antioksidan yang berasal dari luar.
Senyawa ini akan bekerja dengan cara memberikan elektron pada molekul radikal bebas sehingga menetralkan sifat buruknya. Cara kerja antioksidan berhubungan dengan cara kerja radikal bebas. Radikal bebas dalam tubuh berupa molekul yang memiliki elektron bebas, di mana seharusnya elektron berpasang-pasangan.
Elektron bebas ini membuat radikal bebas menjadi sangat reaktif sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada sel di sekitarnya. Karena sifat elektron yang berpasang-pasangan, elektron bebas yang terdapat pada molekul radikal bebas ini dapat mendonorkan elektron atau menerima elektron dari molekul sel tubuh yang sehat.
Molekul sel tubuh yang sehat kemudian akan bersifat sama seperti radikal bebas sehingga menimbulkan banyak radikal bebas lainnya. Radikal bebas yang reaktif kemudian mempengaruhi membran hingga inti sel dan merusak komponen-komponen yang terdapat di dalam suatu sel, memicu sel untuk menghancurkan dirinya sendiri.
Meskipun dapat menyerang semua jenis sel, radikal bebas terutama menyerang sel lemak, sel asam nukleat, dan protein. Nantinya, antioksidan akan mendonorkan elektron pada elektron tidak berpasangan yang ada dalam molekul radikal bebas.
Dengan begitu, antioksidan akan mencegah elektron bebas untuk menarik elektron dari sel tubuh yang sehat. Satu yang istimewa dari kerjanya adalah setelah memberikan elektron, antioksidan tidak akan berubah menjadi radikal bebas seperti jika sel lain yang memberi elektron.
Sumber asupannya, banyak terdapat pada vitamin, antioksidan mudah Anda temukan pada makanan dan minuman sehari-hari. Beberapa contohnya yaitu vitamin C, vitamin E, dan karotenoid seperti lutein, beta karoten, serta likopen di mana banyak terdapat pada sayur dan buah.
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan Tersembunyi Markisa: Antioksidan Hingga Energi Instan, Mesti Dikonsumsi Nih, Lur!
Vitamin E membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, hingga penyakit mata. Biasanya, vitamin ini bekerja bersama dengan vitamin C untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif.
Vitamin E dapat ditemukan pada minyak yang berasal dari tumbuhan, produk whole grain, biji-bijian, serta kacang-kacangan. Membantu melindungi tubuh dari infeksi, mencegah kerusakan sel, hingga membantu produksi kolagen yang bermanfaat untuk melekatkan tulang dengan otot merupakan beberapa fungsi vitamin C.
Vitamin C terdapat pada buah jeruk, mangga, pepaya, stroberi, hingga sayur-sayuran seperti tomat, brokoli, dan kentang. Selain berasal dari vitamin, antioksidan juga dapat ditemukan pada fitonutrien, suatu komponen yang hanya terdapat pada sayur dan buah serta berperan memberi warna atau aroma khas dari sayur buah tersebut.
Antioksidan bersifat menangkal radikal bebas. Jika dibiarkan, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh yang sehat. Radikal bebas ditengarai sebagai penyebab berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, berkurangnya kemampuan penglihatan, hingga alzheimer.