894 Bank Tutup Kantor Cabang, Nasabah Wajib Cek Apa Alasannya, Simak
Sejak awal tahun 2024, sebanyak 894 kantor cabang bank di Indonesia telah ditutup berdasarkan informasi terbaru dari OJK. -Foto: Sumateraekspres.id-
"Dengan kemajuan digitalisasi perbankan, masyarakat kini dapat mengajukan kredit atau membuka rekening secara online di mana saja, yang mengurangi kunjungan ke kantor bank," jelasnya.
Efisiensi operasional juga menjadi alasan utama. Operasional kantor cabang membutuhkan biaya besar untuk listrik, pegawai, perawatan, dan biaya lainnya.
BACA JUGA:Survei 95 Bank, OJK Sebut Kinerja Perbankan Membaik di Triwulan II-2024
Dengan menutup kantor cabang, bank dapat menghemat biaya dan lebih fokus pada transaksi digital.
Selain itu, banyak nasabah yang kini beralih ke layanan pinjaman atau kredit peer-to-peer lending.
Namun, beberapa bank masih melihat peluang ekspansi di daerah tertentu yang dianggap masih memiliki potensi bisnis.
Menurut Untung, pola penyaluran kredit juga berubah. Bank tidak lagi harus memiliki kantor fisik di suatu daerah untuk menyalurkan kredit.
BACA JUGA:Bank Pakai AI untuk Manajemen Risiko, Genjot Layanan Bank Perbesar CASA
BACA JUGA:Segera Cek Dana Tabunganmu! Ada 4 Bank yang Operasionalnya Dicabut OJK, Catat Daftarnya
Sistem digital yang semakin canggih memungkinkan bank untuk tetap menjangkau nasabah di berbagai daerah tanpa harus memiliki kantor cabang di sana.
Perubahan ini meningkatkan persaingan antar bank dan menyebabkan banyak kantor cabang harus ditutup.
"Kehadiran kantor fisik tidak lagi menjadi syarat mutlak dalam menyalurkan kredit, yang menunjukkan bahwa tantangan bagi bank semakin besar," tambahnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri, Ali Usman, menyatakan bahwa restrukturisasi jaringan kantor cabang adalah bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kepada nasabah.
BACA JUGA:Lulus, Dicari Bank Indonesia, Inilah 5 Jurusan Kuliah yang Alumninya Banyak Bekerja di BI
- Tag
- Share
-
-
