https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Capaian Imunisasi Rutin Rendah

TETES IMUNISASI : Petugas Puskesmas Talang Jambe meneteskan imunisasi PCV ke mulut seorang bayi untuk cegah penyakit.-foto : BUDIMAN/SUMEKS -

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Selama 4 bulan berselang di tahun 2023, capaian imunisasi rutin bagi bayi di Kota Palembang masih begitu rendah di angka 15 persen dari jumlah sasaran yang ada. Padahal imunisasi rutin menjadi program pemerintah artinya masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya mendapatkan vaksin imunisasi. 

Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Yudi Setiawan menyampaikan jumlah imunisasi rutin yang wajib di Indonesia ini ada 14 vaksin. "Secara capaian, imunisasi Kota Palembang periode Januari-April 2024 sebanyak 4.443 bayi dari jumlah sasaran sebanyak 26.721," sampainya, kemarin. 

Adapun jenis vaksin yang digunakan atau dilakukan meliputi imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan, yaitu usia 1 bulan BCG Polio 1 dengan tujuan mencegah penularan tuberculosis dan polio. Bayi 2 bulan berupa pemberian vaksin  DPT-HB-Hib 1 polio 2 untuk mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia. 

Kemudian bayi 3 bulan berupa imunisasi DPT-HB-Hib 2 Polio 3, 4 bulan DPT-HB-Hib 3 polio 4, 9 bulan imunisasi campak untuk mencegah campak. “Lalu ada imunisasi lanjutan bayi usia 18-24 bulan berupa imunisasi DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis. Serta imunisasi campak rubella 1 dosis,” tegasnya. 

BACA JUGA:Jaksa Usut Lagi Dugaan Korupsi PTSL, Lanjutan 2 Terpidana Sebelumnya

BACA JUGA:UKT Paling Murah Rp0, Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

Sementara untuk imunisasi lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional (BIAS) meliputi imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1, imunisasi tethanus diphteria td pada anak kelas 2 dan kelas 5. “Adapun penambahan 3 imunisasi sejak tahun 2022, yaitu vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus," pungkasnya.

Diketahui imunisasi merupakan suatu proses pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit melalui pemberian vaksin secara oral (diminum/tetesan) atau dengan suntikan. Tujuannya mencegah risiko penyakit, kecacatan, atau kematian, sehingga anak tumbuh kembang dengan baik tanpa terkena serangan penyakit. 

Di tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menambah imunisasi rutin wajib di Tanah Air dari 11 antigen menjadi 14 antigen vaksin. Tiga imunisasi yang ditambah yakni PCV, Rotavirus, HPV. 

Sementara Sri Junita (30) berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hati semata wayangnya, Radika (5). Maklum ia bersama sang suami tergolong sulit mendapatkan anak. Keduanya harus menunggu 4 tahun usai menikah tahun 2016, sampai Junita hamil. 

Pasangan ini menempuh program Inseminasi Buatan di salah satu klinik di Kota Palembang. “Dua kali kami inseminasi. Pertama gagal, padahal biayanya sangat besar Rp8 juta sekali program. Tapi yang kedua Alhamdulillah berhasil dan lahirlah Radika,” terang Warga Jl Tapak Siring, Lorong Serdang RT 24, Talang Betutu ini. 

BACA JUGA:Truk Tabrakan di Jalintim Palembang-Betung, 2 Sopir Selamat, 1 Penumpang Tewas

BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Tahan Oknum Pejabat Disdik Sumsel, Kasus Pembangunan Gedung Baru SMA Negeri 2 Buay Pemaca

Junita pun merawat Radika sebaik-baiknya, termasuk menjaga kesehatannya dari potensi penyakit menular. Makanya lulusan D3 Analis Kesehatan ini paham betul demi menghindari hepatitis, polio, campak, rubella, atau gondok yang bisa menyerang anak ketika antibodi lemah, perlu imunisasi rutin dan lengkap bagi Radika. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan