Geliatkan Sektor Properti, 424.081 KK di Sumsel Belum Punya Rumah

Dampak program Tapera terhadap industri properti dan lapangan pekerjaan di Sumsel-Foto: Ist-

BACA JUGA:Bantuan Pusat Sentuh Kawasan Pelosok Muba, Gelontorkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

“Pada akhir 2024, backlog rumah di Sumsel sebanyak 424.081 unit,” ungkap Kepala Bappeda Sumsel, Ir Regina Ariyanti ST beberapa waktu lalu.  Sementara, ada sebanyak 97.680 rumah di Sumsel kondisinya rumah tidak layak huni (RTLH). Paling sedikit di Kota Prabumulih yaitu 1.651 unit dan paling banyak di Muba 23.658 unit. 

Upaya penanganan RTLH menjadi layak huni terus dilakukan. “Penanganan RTLH sejak 2018 hingga 2022 di kabupaten/kota sudah 27.092 unit. Masih terdapat gap 70.768 unit lagi,” bebernya.

Adapun rincian jumlah RTLH di Sumsel, di Prabumulih 1.651 unit rumah. Lalu, Lubuklinggau 1.859 rumah, OKU 1.985 rumah, OKUT 2.012 rumah dan Lahat 2.816 rumah. Kemudian, Banyuasin 3.213 rumah, Empat Lawang 3.383 rumah, Pagaralam 3.483 rumah, PALI 4.437 rumah, dan Muratara 4.982 rumah.

Selanjutnya, OKUS 5.145 rumah RTLH, Ogan Ilir 6.898 rumah, Muara Enim 7.385 rumah, OKI sebanyak 8.005 rumah. Palembang 8.160 rumah, Mura 8.788 rumah dan Muba 23.658 rumah.   

Karena itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni MSi telah me-launching Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumatera Selatan (GBRSS). Ia mengatakan, untuk membenahi RTLH ini, Pemprov Sumsel tak bisa hanya bersama 17 pemkab/pemkot. Tapi perlu dukungan dari semua pihak terkait.(tin/*/) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan