Rusak Sistem Pembuluh Tanaman

TURUN LANGSUNG: Merytya Nur Isneini SP, petugas POPT turun langsung memantau tanaman padi yang ada di Desa Padang Kecamatan Merapi Selatan, Lahat. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID –  Penggerek batang padi merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman padi. Hama ini pun ditemukan pada lahan persawahan yang berlokasi di Desa Padang Kecamatan Merapi Selatan, Lahat.

Hal ini ditemukan Merytya Nur Isneini SP, petugas POPT melaksanakan pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada persawahaan di Desa Padang. Lahan persawahan tersebut memiliki luas 33 hektare dengan umur tanaman 40 hingga 50 hari setelah tanam (hst). 

BACA JUGA:Mau tahu Cara Mengendalikan Hama Tikus Secara Efektif, Ini Jawabannya

BACA JUGA:Intensitas Serangan Hama Capai 1,2 Persen, Lakukan Pengendalian Hama 

Dalam lahan tersebut ditanam varietas lokal.  ‘’Kita menemukan penggerek batang padi dengan luas serangan 0,5 hektare dengan intensitas serangan 2,3 persen,’’ katanya. 

Penggerek batang padi atau dalam bahasa latinnya Scirpophaga innotata menyerang tanaman muda hingga menjelang panen. Hama ini  merusak sistem pembuluh yang ada di dalam batang tanaman yang terserang. 

Hama ini merusak tanaman padi pada stadia larva yang mengalami beberapa kali proses pergantian kulit sebelum berubah menjadi pupa. 

‘’Larva dari penggerek batang padi menyerang dengan menggerek ke dalam batang dan membentuk gerekan yang menyebabkan terjadinya  mati pada tanaman yang masih muda atau “sundep”, dan bila batang padi diserang pada waktu tanaman sudah mulai berbunga maka bulir tanaman menjadi hampa berwarna putih kelabu dikenal dengan beluk,’’ jelasnya.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Cara Alami untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit

BACA JUGA:Ini Dia Cara Membasmi Hama pada Tanaman, Petani Wajib Baca

Dalam pemantauan di lokasi, Merytya menemukan musuh alami dari hama penggerek batang padi yakni capung,  paederus dan coccinelidae.  ‘’Bagi petani kita minta untuk melakukan pengendalian hama dengan menggunakan APH Beauveria bassiana,’’ ujarnya.

Selain itu, pengendalian dengan menggunakan pestisida anjuran pemerintah berbahan aktif Dimehipo jika luas dan intensitas serangan di atas ambang ekonomi.’’Kita minta juga petani melakukan pemupukan berimbang, sanitasi lingkungan dan juga melakukan pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT,’’ katanya. (sms/) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan