Sebabkan Kerusakan hingga 50 Persen, Dampak Serangan Tikus dalam Setahun
GERDAL: Petugas penyuluh pertanian bersama Kelompok Tani Mekar Tani melakukan gerakan pengendalian (gerdal) hama tikus di Desa Dadi Rejo Kecamatan Belitang III, OKU Timur.- FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS-
MARTAPURA, SUMATERAEKSPRES.ID – Tikus merupakan salah satu momok atau hama yang menakutkan bagi petani. Tikus juga merupakan hama utama tanaman padi. Efek kerusakan yang yang diakibatkan serangan tikus dapat terjadi mulai dari fase persemaian.
Rata-rata tingkat kerusakan tanaman padi akibat serangan hama ini mencapai 20 hingga 50 persen per tahun. Untuk pengendalian hama tikus ini pun relative lebih sulit. Hal ini karena tikus mudah berkembangbiak serta memiliki tempat persembuyian yang sulit dijangkau manusia.
Untuk itulah, beberapa waktu lalu dilakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT Tikus di Desa Dadi Rejo Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur. Gerdal dilakukan Kelompok Tani Mekar Tani dengan luas pengendalian 10 hektare.
Bahan pengendali yang digunakan adalah Rodentisida dengan bahan aktif Brodifakum 0,005% BB dan belerang. Kegiatan ini didampingi petugas POPT, Ira Indrayani, SP dan PPEP PPL, Sudarti SP, Anton Dwi Saputra SP, Didi Isnandariyadi SP, Reftiati SP, Komariah SP, Nuri Miratussofa, SP, Mericha SP dan Didik Susanto SP.
BACA JUGA:Punya 90 persen Gen Identik, Ternyata ini Alasan Tikus Sering jadi Objek Penelitian
BACA JUGA:Truk ODOL Lewat Jalan Tikus, Solusi, Pelabuhan Beroperasi Malam, Bangun Jalan Lingkar
Setelah pelaksanaan gerakan pengendalian, lanjutnya, akan dilakukan evaluasi 3-5 hari. Petani juga bisa melakukan pengumpanan menggunakan bioyoso. Untuk pengendalian lanjutan dilakukan secara serentak dan terus-menerus pada hamparan yang luas.
Sementara itu, secara alami juga disarankan untuk pelestarian Tyto alba dengan pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha) dan pemasangan tenggeran T di lahan persawahan. Pengamatan rutin harus terus dilakukan untuk memantau perkembangan OPT lainnya. (sms)